Daud belajar, setiap kali menghadapi masalah dia tidak gentar. Dalam Mazmur 144 ayat yang pertama Daud berkata seperti ini :
“Terpujilah TUHAN, gunung batuku, yang mengajar tanganku untuk bertempur, dan jari-jariku untuk berperang.”
Daud itu tidak lari ketika menghadapi masalah, tapi Daud menghadapinya. Dia percaya dengan pertolongan TUHAN, dia bisa menang melawan singa dan beruang.
Tahukah anda bahwa semakin banyak masalah yang bisa kita selesaikan, dan semakin besar musuh yang bisa kita kalahkan, semakin cakap kita menghadapi persoalan. Banyak orang Kristen mentalnya cengeng, mentalnya pengecut. Mudah menyerah ketika menghadapi masalah dan tantangan. Mari belajar dari Daud. Keadaan, perlakuan orang terhadap dia. Bahkan orang terdekatnya, orang tuanya sendiri, tidak membuat Daud lemah, tapi justru Daud bangkit dan menaruh kepercayaannya kepada TUHAN.
Saya mau katakan, anak-anak muda, kita ga bisa pilih siapa orang tua kita. Kita tidak bisa mengendalikan bagaimana orang memperlakukan kita. Kita tidak bisa pasang papan nama di dada kita dan berkata “Jangan sakiti saya”. Kita tidak bisa menghentikan badai yang menerpa hidup kita. Tapi reaksi kita terhadap persoalan yang datang dalam hidup kita. Berserulah kepada TUHAN dan jangan kepada manusia.
Setiap kali menghadapi masalah dalam hidup, pergumulan hidup ini. Nomor 1 datanglah pada TUHAN, berserulah kepada TUHAN. Jangan cari manusia, jangan fanatik kepada konseling. Konseling tidak menyelesaikan masalah. Jangan mencari tempat pelarian, tempat curhat. Cari teman, cari pendeta, yang belum tentu mengerti dan tidak perduli dengan hidupmu. Belum tentu juga mereka bisa dipercaya dan bisa memberikan nasehat yang terbaik. Tidak sedikit juga yang berakhir dengan bertemu dengan teman yang malah menceritakan masalah yang kita ceritakan kemana-mana.
1 Korintus 2 ayat yang ke 5 berkata seperti ini : “Supaya hikmat kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan ALLAH.”
Berserulah kepada TUHAN, bukan kepada manusia. Ketika kita menghadapi badai dalam hidup ini, belajarlah mengandalkan TUHAN, sumber hikmat kita. Bergantunglah pada kekuatan ALLAH. Jangan bergantung pada hikmat manusia.
Saya percaya hikmat dari TUHAN akan diberikan kepada kita, saat kita meminta pertolonganNya. Proses hidup yang TUHAN izinkan terjadi dalam hidup kita adalah cara TUHAN untuk mempersiapkan kita, untuk tujuanNya yang besar. Saya bersyukur, TUHAN itu sudah mempersiapkan hidup kita jauh sebelum kita menghidupi rencanaNya hari ini. Proses hidup itu TUHAN ijinkan terjadi, untuk menghantar kita kepada rencana TUHAN yang sempurna.
Dari kecil saya terbiasa tidak bisa mengandalkan diri terhadap orang tua. Harus bekerja keras untuk melanjutkan sekolah. Berjualan untuk membantu membiayai hidup saya. Dan bagaimana saya menghadapi begitu banyak kesulitan dalam hidup ini. Pernah punya pemimpin yang mengecewakan saya. Tapi justru di saat-saat seperti itulah, saya mengalami keajaiban TUHAN yang luar biasa. Dan saya jadi mengerti apa yang dialami Daud, ketika dia tidak bisa mengandalkan siapapun. Ketika yang dia harapkan bisa melindungi dia, malah tidak ada untuk dia.
Apa yang bisa kita andalkan selain TUHAN?
Mungkin masalah hidup saya berbeda dengan saudara sekalian. Tapi kita sama-sama tiba di satu titik, dimana pada akhirnya kita menyadari, tidak ada yang bisa kita andalkan selain TUHAN. Tidak ada yang lebih mengasihi kita lebih daripada TUHAN. Percayalah bahwa proses kesulitan-kesulitan hidup. Badai yang menerpa hidup kita, akan mengasah iman kita. Membentuk karakter kita dan mempersiapkan kita. Untuk sebuah rencana TUHAN yang lebih besar dalam hidup kita.
Tuhan memberkati.