Orang biasa bisa jadi miliarder, asal sabar dan tekun menyisihkan uang setiap bulan.
Bagaimana dengan hidup sederhana, seorang guru bisa jadi miliarder. Menjadi kaya bukan artinya kamu harus punya pendapatan yang besar. Tidak peduli sebesar apapun pendapatan yang kamu miliki, jika kamu tidak punya mindset keuangan yang benar, maka uang tersebut tidak akan pernah cukup.

Coba jawab pertanyaan ini:
Apakah kamu ingin memiliki harta seperti miliarder? Atau ingin menghabiskan uang seperti miliarder? Jawaban dari pertanyaan ini akan menentukan hubungan kamu dengan uang.

Hidup sederhana adalah awal dari membangun kekayaan.
Merintis karir menjadi guru, fokus utama adalah membayar hutang-hutang dulu. Di Amerika Serikat banyak orang menggunakan pinjaman biaya pendidikan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dengan bekerja menjadi guru, kamu bisa menggunakan 70% penghasilanmu untuk melunasi hutang-hutang contohnya hutang biaya pendidikan. Kalian bisa tinggal ngekos dengan berbagi kamar dengan teman kalian. Kalian bisa menghemat makan dengan makanan-makanan sederhana seperti tempe, tahu dan telor. Untuk kendaraan, kalian bisa menggunakan sepeda untuk pergi ke tempat kerja kalian untuk menghemat uang bensin. Dengan cara ini kalian bisa berhasil terbebas dari hutang. Sisanya kalian bisa tabungkan dan berinvestasi.

Untuk membangun kekayaan, memang kamu perlu 2 hal. Yaitu menambah penghasilan atau mengurangi pengeluaran. Apabila kamu tidak bisa menambah penghasilan dalam waktu singkat, maka idealnya kamu harus mengurangi pengeluaran. Tentunya tidak selamanya kamu harus melakukan hal ekstrim seperti mengurangi makan atau nutrisi. Tapi saat kamu memulai untuk membangun kekayaan, sebisa mungkin membeli barang yang tidak dibutuhkan. Kamu harus bisa belajar untuk membedakan antara kemauan dan kebutuhan.

Ada informasi yang menarik. Apakah kamu pernah melihat orang yang kaya raya, tapi sebenarnya dia tidak sekaya itu. Pada akhirnya, yang mereka kumpulkan bukanlah kekayaan. Tapi stress untuk membayar cicilan. Contohnya misalkan ketika kamu ingin membeli mobil, tipe mobil apa yang kamu pilih? Apakah kamu membeli mobil yang terlalu mahal dibandingkan dengan total pendapatan bulanan kamu? Ini yang bisa membuat seseorang berada di dalam kesulitan keuangan. Tidak ada yang tau kan mungkin bisa saja tiba-tiba kamu dipecat. Lalu tidak mampu membayar cicilannya. Istilahnya adalah besar pasak daripada tiang.

Kebanyakan miliarder tidak suka membeli barang yang mewah. Riset membuktikan, mobil miliarder di Amerika Serikat itu bukan Ferrari atau Lamborgini. Tapi mobil biasa yaitu Toyota. Menariknya, banyak miliarder di Amerika Serikat untuk banyak orang yang bekerja keras sepanjang hidupnya. Ketika mereka pensiun mereka punya uang yang cukup untuk hidup nyaman. Ini merupakan fakta yang menarik. Kamu tidak butuh gajih besar untuk jadi miliarder.

Kemudian pembahasan selanjutnya adalah:
Mau jadi rich atau wealthy?
Kriteria kaya itu seperti apa? Ada 2 hal. Yaitu pertama, kamu tergolong kaya jika kamu punya cukup uang untuk tidak bekerja lagi. Kedua, kamu punya investasi, dana pensiun atau lainnya yang bisa memberikan kamu 2x pendapatan rata-rata bulanan di negaramu seumur hidup.

Misalkan rata-rata pendapatan orang Indonesia setahun adalah 62 juta rupiah. Maka, apabila hasil investasi kamu bisa menghasilkan 104 juta rupiah per tahun, maka kamu boleh dibilang kaya. Kurang lebih hasil investasi kamu menghasilkan 8,6 juta rupiah per bulan. Mungkin definisi ini membuat kekayaan jadi lebih nyata. Bukan sekedar crazy rich yang kita lihat di media sosial.

Apakah orang biasa bisa jadi miliarder? Sangat mungkin sekali, tetapi apabila kita bersedia menyisihkan uang sedikit demi sedikit setiap bulannya. Ada konsep yang namanya compound interest yang artinya bunga berbunga. Jadi biasanya kalau kita menaruh uang kita ke dalam produk investasi, pasti dapetin bunga. Nah bunga tersebut tidak kita ambil namun kita investasikan kembali. Hasilnya, uang tabungan kita ditambah bunganya lalu berbunga lagi. Ini yang dinamakan konsep bunga berbunga.

Contohnya adalah begini:
Jika modal awal kamu adalah 10 juta rupiah, lalu setiap bulannya kamu bersedia menyisihkan 500 ribu rupiah, dengan asumsi investasi kamu menghasilkan keuntungan 10% pertahun, maka dalam waktu 30 tahun, uang kamu akan berkembang menjadi 1,1 miliar rupiah. Konsep compound interest yang membuat seseorang menyisihkan ratusan ribu per bulan, namun setelah pensiun mereka sudah jadi miliarder.

Bayangkan jika jumlah uang yang kamu sisihkan lebih besar. Maka uang yang kamu dapatkan juga semakin besar. Jadi saya rasa, kamu tidak perlu ikutan investasi bodong yang menjanjikan kaya dengan cepat. Toh pada akhirnya, kamu juga bisa kok jadi miliarder.

Kemudian kita bahas instrumen investasi yang cocok.
Bagaimana cara investasi yang tepat? Setiap orang mungkin punya caranya sendiri dalam berinvestasi. Lakukanlah diversifikasi investasi. Misalnya ke Index fund dan juga obligasi. Index fund adalah reksadana yang berisikan sekumpulan saham sesuai dengan index yang diikutinya. Misalnya Index 30, berisi kinerja 30 saham yang memiliki likuiditas tinggi dengan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental yang baik.

Dalam jangka pendek, pasar saham bisa saja mengalami naik dan turun. Namun dalam jangka panjang, pasar saham akan tumbuh ke atas. Menurut penulis, akan lebih beresiko apabila kita memilih saham satuan daripada index saham secara keseluruhan. Reksadana index juga menawarkan biaya kelola yang lebih murah dibandingkan reksadana pada umumnya. Mungkin kita merasa, perbedaannya juga mungkin kecil, paling cuma 1-2 persen. Tapi apabila kamu menaruh uang kamu selama 30 tahun, 1-2 persen merupakan angka yang cukup signifikan.

Alternatif produk investasi yang lain adalah obligasi. Mungkin secara imbal hasil, keuntungan obligasi tidak sebesar dari saham. Namun obligasi merupakan instrumen yang lebih stabil dan aman. Obligasi pemerintah merupakan instrumen yang paling aman. Kemudian ada obligasi dari perusahaan besar yang bereputasi baik. Mungkin kamu jadi bertanya, jadi berapa nih kira-kira komposisinya?
Berapa banyak uang yang akan ditaruh ke reksadana index atau obligasi? Jawabannya ya tergantung. Tergantung dari berapa usia kamu sekarang, profil resiko kamu dan lainnya.

Misalkan kamu masih muda dan profil resiko kamu agresif. Mungkin kamu menaruh uang yang lebih besar di reksadana index. Namun apabila profil resiko kamu konservatif, mungkin alokasi uang terbesar ada di obligasi negara.

Kesimpulannya adalah orang biasa bisa jadi miliarder. Untuk menjadi miliarder kamu tidak perlu gajih yang besar. Yang kamu butuhkan adalah kesabaran dan ketekunan untuk menyisihkan uang per bulan. Kedua, mayoritas miliarder itu hidupnya sederhana. Menariknya, banyak miliarder di Amerika Serikat itu orang biasa yang bekerja keras sepanjang hidupnya. Ketika mereka pensiun, mereka punya uang yang cukup untuk hidup dengan nyaman.
Ketiga, investasi di reksadana index. Dalam jangka pendek, pasar saham bisa saja mengalami naik dan turun, namun dalam jangka panjang, pasar saham akan tumbuh ke atas.
Akan lebih beresiko apabila kita memiliki saham secara satuan dibandingkan dengan index saham secara keseluruhan.