Kali ini kita akan review saham yang segera IPO dan lagi ramai banget. Apalagi kalau bukan IPO salah satu unicorn perusahaan di Indonesia yaitu Bukalapak. Yang membuat saya semangat pada saham Indonesia kembali menjadi berkobar. Akhirnya kita bisa sama-sama menikmati cuan dari perusahaan teknologi. Menikmati cuan dari perusahaan new economy. Dan menurut saya, Bukalapak ini bisa aja menjadi the next Amazon. Bener atau tidak itu tergantung dari banyaknya hal. Mulai dari nahkoda nya hingga market yang ada di Indonesia. Kita akan kupas habis mengenai Bukalapak dan beberapa point yang perlu kita cermati sebelum mengikuti IPO Bukalapak. Nah menurut kalian saham Bukalapak ini layak dibeli atau tidak ya?
Ada beberapa hal yang perlu kalian cermati sebelum mengikuti IPO Bukalapak.
Yang pertama, Bukalapak akan menjadi satu-satunya unicorn yang melantai di bursa. Memang ada beberapa perusahaan unicorn Indonesia yang lain, tapi belum ada yang resmi melantai di bursa. Bukalapak adalah perusahaan unicorn pertama yang melantai di bursa. Akhirnya BEI memberikan kemudahan agar startup ini bisa ikut melantai di bursa. Meskipun posisi perusahaan startup ini masih dalam posisi merugi. Karena sebelumnya, untuk bisa IPO, melantai di bursa, sebuah perusahaan harus untung 3 tahun berturut-turut. Nah sekarang dengan adanya pelonggaran regulasi ini, semua pihak akan mendapatkan keuntungan dari meroketnya sektor teknologi. Untuk membeli saham bukalapak kalian harus mengisi formnya terlebih dahulu ya, sistemnya adalah waiting list.
Yang kedua, yang perlu kalian cermati adalah misi bukalapak. Sebuah perusahaan pasti punya visi dan misi. Dan misi dari bukalapak adalah ingin memberdayakan para umkm. Apalagi di masa pandemi seperti ini banyak umkm yang harus melakukan transisi menuju ke dunia online. Dan bukalapak menyediakan platform yang mempertemukan antara pembeli dan penjual.
Yang ketiga, yang kalian perlu cermati adalah bukalapak masih dalam posisi merugi. Tapi bukalapak ini adalah perusahaan teknologi yang divaluasi $2,5-$3 miliar dolar. Meski dalam laporan keuangannya bukalapak masih dalam posisi merugi. Dan ini normal banget untuk sebuah perusahaan teknologi. Apalagi di awal-awal masa pengembangannya. Karena untuk sebuah perusahaan teknologi, yang diutamakan pertama kali bukan profit, tapi adalah growth nya, usernya, dari laporan keuangannya kita bisa melihat neraca laporan keuangan bukalapak merugi karena marketing cost. Dan ini akan sedikit mengguncang iman temen-temen yang value investor yang melihat sebuah perusahaan hanya dari kacamata laporan keuangannya aja. Menurut laporan keuangannya pada tahun 2020 perusahaan bukalapak masih merugi kira-kira sekitar 1,3 triliun. Meskipun di tahun 2020 juga mendapatkan pendapatan 1,3 triliun. Tapi bukalapak masih memiliki beban pemasaran sebesar 1,5 triliun.
Yang keempat, bukalapak is the next amazon? Dan ini disclaimer ya, ini menurut saya pribadi aja. Dan sedikit mengejutkan di point sebelumnya. Mengapa bukalapak meskipun dalam posisi merugi tapi sahamnya menurut saya masih layak dikoleksi. Untuk itu saya mengajak kalian untuk melihat data historis perusahaan pembandingnya. Yang tentu saja sudah sukses duluan yaitu amazon. Sebetulnya, amazon dan bukalapak ini punya banyak kesamaan. Yang pertama adalah sama-sama bergerak di bidang marketplace. Bedanya amazon di amerika sedangkan bukalapak di indonesia. Yang kedua baik bukalapak dan amazon sama-sama punya pasar yang sangat besar. Amerika serikat punya jumlah penduduk dengan total 331 juta penduduk. Sementara indonesia dengan total 273 penduduk. Yang ketiga baik amazon dan bukalapak sama-sama mulai dari garasi kecil. Bahkan bukalapak dimulai dari modal 80ribu rupiah.
Sementara saham amazon sendiri sudah bertumbuh ratusan ribu kali lipat sejak pertama kali ditawarkan atau IPO. Saat pertama kali ditawarkan kurang lebih tahun 1997 harga saham amazon pertama kali dihargai $18. Hari ini 1 lembar saham amazon $3500 an. Dan harus digarisbawahi ya temen-temen, amazon saat IPO di tahun 1997 masih merugi kira-kira $5,8 juta. Bahkan terus membengkak menjadi $27,6 juta di tahun-tahun berikutnya. Amazon baru bisa membukukan keuntungan pada tahun 2003. Meskipun demikian, kerugian itu ga mencerminkan valuasi perusahaan yang sebenarnya. Ada value di masa depan saat user benar-benar mengadopsi seluruh sistem marketplace amazon. Jadi kalau kalian ikut IPO bukalapak dan kemudian di tahun -tahun berikutnya kalian masih melihat bukalapak merugi jangan kaget. Karena amazon juga merugi hingga 5 tahun setelah IPO.
Yang kelima, kabar baiknya kerugian menyusut setiap tahun. Ini adalah kabar baik. Meskipun bukalapak merugi setiap tahunnya, tapi dari tahun ke tahun, kerugiannya semakin kecil. Bahkan pendapatannya meroket 25% daripada tahun yang sebelumnya. Dari laporan keuangannya dapat kita lihat, kerugian bukalapak menyusut dari 27 triliun menjadi 1,35 triliun di tahun yang berikutnya.
Yang keenam, tetap disclaimer on karena menurut saya pribadi ini adalah langkah yang sangat tepat buat bukalapak. Ini opini saya pribadi dari kacamata strategi bisnis ya temen-temen. Menurut saya, langkah bukalapak ini sudah sangat tepat. Karena saat orang-orang masih hype dengan rencana IPO Goto, bukalapak memanfaatkan momentum ini untuk IPO duluan. Paling tidak bukalapak bisa mencatatkan diri sebagai perusahaan unicorn pertama yang IPO di Indonesia. Entah sukses ataupun tidak bukalapak ini akan menjadi benchmark, akan menjadi pembanding untuk perusahaan-perusahaan di sektor yang sama, kalau mau melakukan IPO juga. Dan ini adalah promosi gratis buat bukalapak dan strategi yang baik untuk bukalapak.
Mengapa saya bilang promosi gratis? Karena hampir seluruh teman-teman influencer sekarang membahas tentang IPO bukalapak. Di media membahas IPO bukalapak. Bahkan hasil pencarian di google tentang IPO bukalapak meroket. Apabila IPO nya sukses, maka ini akan menjadi branding gratis untuk bukalapak yang telah menjadi benchmark untuk perusahaan teknologi yang IPO di Indonesia.
Ga lengkap kalau membicarakan perusahaan tanpa membicarakan leader nya. Karena leadership dalam sebuah perusahaan itu sangat penting sekali. Bukalapak sejak 2019 tidak dipimpin lagi oleh foundernya yaitu Achmad Zaki dkk tapi digantikan oleh Rahmat Kaimudin. Yang mana Rahmat kaimudin ini adalah seorang bankir yang sangat berpengalaman. Dan terbukti pendapatan bukalapak di tahun 2020 meroket 25% meskipun dalam kondisi pandemi dan jumlah hutangnya menurun drastis. Hingga akhirnya mereka mendapatkan lampu hijau untuk melakukan IPO di bursa efek indonesia.
Yang ketujuh, bukalapak meraih peringkat ke 17 top sites di indonesia. Berdasarkan data Alexa, bukalapak ini menempati ranking peringkat ke 17 top sites di indonesia. Ini satu peringkat di atas kompetitornya. Mengapa peringkat top sites ini penting? Karena aset utama dari bukalapak adalah tingkat kunjungan user di marketplace nya. Dan peringkat ke 17 ini adalah peringkat tertinggi untuk website marketplace di indonesia. Rata-rata peringkat di atasnya di dominasi oleh website portal berita. Berdasarkan alexa rank, bukalapak merupakan marketplace terbaik di indonesia.
Yang kedelapan, yang ga boleh kita lupakan. Mayoritas sahamnya dimiliki oleh EMTK. EMTK adalah salah satu investor utama di bukalapak. Melalui PT. Kreatifmediakarya. Bahkan PT. Kreatifmediakarya ini punya saham bukalapak mulai dari seri A,C,D,F dan G. EMTK sendiri adalah salah satu emiten yang melantai di bursa. EMTK adalah induk dari perusahaan SCTV.
Yang kesembilan, bukalapak adalah benchmark untuk the new economy di indonesia. Apa itu new economy? New economy adalah sebuah istilah yang digunakan pada transisi ekonomi yang dulunya dikuasai oleh perusahaan dengan industri kelas berat menuju ke perusahaan yang berbasis pelayanan yang didukung oleh teknologi. Dari ekonomi yang berbasis manufaktur menuju ke ekonomi yang berbasis teknologi. Negara yang berhasil dengan the new economy ini adalah Cina. Dari negara yang didominasi dengan manufaktur berbiaya murah tapi rendah kualitas menjadi manufaktur yang berbasis teknologi. Nama besar dari Cina yang sering kita dengar, adalah Alibaba, Tencent, dll.
Saham hari ini baik di Amerika maupun di Cina dikuasai oleh perusahaan-perusahaan teknologi berbasis new economy.
Jadi ini adalah sesuatu yang harus kita antisipasi karena trend di indonesia pasti mengikuti negara-negara maju.
Yang kesepuluh. Bukalapak kan IPO, dan dari IPO itu mereka akan mendapatkan dana, ada 25% saham bukalapak yang akan beredar di publik. Dan estimasi target IPO bukalapak adalah sebesar Rp. 14,5 triliun. Kira-kira dananya digunakan untuk apa ya? Menurut prospektusnya, 66% dana nya akan digunakan untuk operasional bisnisnya. Dan sisanya akan dialokasikan pada perusahaan-perusahaan di bawah bukalapak.
yang kesebelas, infonya mereka juga akan melakukan IPO di amerika. Ini menurut isu yang berhembus ya teman-teman. Jadi kebenarannya masih belum bisa dikonfirmasi 100%. Wah makin seru nih ya.
Jadi kalian bakalan koleksi ga nih? Tulis di kolom komentar ya.
Image by denamorado – www.freepik.com