Kesempatan kali ini aku mau bahas dasar-dasar obligasi.
Obligasi sebenernya merupakan investasi yang umum yang akan sering kita temui. Obligasi itu sederhananya adalah pinjaman yang nantinya dibayar ditambah pakai bunga. Contohnya misalkan pemerintah mau bikin proyek jalan tol. Tapi pemerintah kurang uangnya. Bikin proyek seperti itu kan butuh uang yang tidak sedikit ya. Nah karena pemerintah ini butuh uang / kurang uangnya, maka pemerintah ini menjual obligasi yang bisa kita beli. Obligasi ini macem-macem harganya. Misalkan harganya itu 1 juta. Kalau kamu beli obligasi ini, pemerintah sesuai dengan aturan obligasi yang dikeluarkannya akan mengembalikan misalkan dalam beberapa tahun misalkan aja 5 tahun ya, ditambah dengan bunga nya setiap bulan atau dibayarkan setiap tahun. Atau bisa juga nanti bunganya disatuin setelah jatuh temponya.
Misalkan bunga yang diberikan itu 10%. Maka kalau kamu beli obligasi itu 1 juta, berarti kamu akan dapet bunga 100 ribu setiap tahunnya. Setelah 5 tahun berarti kamu akan dapet bunga 500 ribu. Pembayaran bunganya tergantung kesepakatan di awal yang dikeluarkan pemerintah ya. Apakah akan dibayarkan setiap bulan, setiap tahun atau pas jatuh tempo obligasi itu berakhir. Pokoknya banyak tipe-tipe obligasi ini. Tapi obligasi ini simpelnya adalah kamu meminjamkan orang lain uang kamu, perusahaan atau pemerintah, dan mereka akan mengembalikan uang kamu beserta bunga nya.
Obligasi ini bisa dibilang sebagai pilihan investasi yang resikonya kecil. Karena kamu akan mendapatkan kepastian berapa uang yang akan kamu dapatkan nantinya. Obligasi beda dengan cara investasi lain misalkan saham. Bedanya itu kalau obligasi, itu kamu meminjamkan uang dan kamu akan mendapatkan bunga sesuai dengan kesepakatan. Kalau saham itu kan kamu beli saham, dan saham itu harganya bisa naik atau turun sesuai dengan mekanisme pasar. Jadi kalau mau investasi, saham itu sulit diprediksi. Beda dengan obligasi yang bisa kamu prediksi nantinya ke depannya dapat uang berapa dll. Karena sebelumnya sudah ada perjanjiannya kan, kalau minjemin uang kamu akan dapat berapa persennya.
Tadi kan saya bilang bahwa obligasi ini resikonya kecil. Tapi sebenarnya obligasi ini bukan investasi yang tanpa resiko. Yang namanya investasi pasti ada resikonya. Ini yang harus kamu sadari pertama. Terus resiko berinvestasi di obligasi itu apa sih? Kalau saham kan gabisa diprediksi ya harganya naik atau turun setelah kamu beli. Nah kalau obligasi ini kan angkanya tetap tuh, udah ada perjanjiannya kamu minjemin duit sekian terus kembali duitnya sekian. Nah ada kemungkinan si penjual obligasi ini atau pihak yang kamu pinjemin ini mereka ga bayar. Itu namanya default risk. Misalkan ada perusahaan yang jual obligasi, dan tiba-tiba perusahaannya bangkrut atau kena kendala akhirnya mereka ga bisa bayar uang ke kamu.
Makanya ini yang penting kalau mau beli obligasi. Terutama kalau yang menjual obligasinya adalah perusahaan. Kamu harus lihat dulu kira-kira perusahaannya bisa bayar atau engga. Kalau pemerintah sih cukup aman ya karena pemerintah sih kecil banget resikonya untuk ga bayar uang yang mereka pinjam. Bahkan sudah diatur di undang-undang, jadi sebenarnya cukup aman. Makanya obligasi ke pemerintah ini jauh lebih populer dibandingkan obligasi dari perusahaan. Karena default risknya kecil banget. Obligasi pun bisa kamu jual juga kalau misalkan kamu ga mau nunggu sampai tanggal jatuh tempo. Misalkan waktu 5 tahun itu kelamaan buat kamu. Tapi kalau kamu jual, harga obligasi ini biasanya akan jadi lebih murah. Jadi ya lebih rugi. Tapi ya kalau lagi butuh uang ya tinggal dijual langsung aja gitu.
Nah begitu dasar-dasar obligasi secara singkat. Nanti kalau kamu mau coba invest di obligasi pasti akan ada banyak jenis-jenisnya. Jadi saran saya sih sebelum kamu coba invest. Kamu harus investasi ke diri kamu sendiri tentang pengetahuan-pengetahuan tentang obligasi. Jangan lupa bagikan artikel ini ke teman-teman, sahabat serta keluarga kamu ya.
Background photo created by denamorado – www.freepik.com