Kamu punya impian? Kamu punya goal? Awalnya kamu semangat dengan goalmu itu. Tapi di satu titik kamu ngerasa stuck dan akhirnya menyerah. Kamu pernah merasakannya? Ya buat kamu yang pernah merasa stuck? Ini adalah kabar baik buat kamu karena hari ini saya akan share sebuah teknik, metode agar kita bisa breakthrough dari rasa stuck.
Metode ini dikenal dengan nama reverse engineering.
Jadi bayangkan kamu mempunyai sebuah goal, misalkan kamu mempunyai mimpi ingin punya youtube dengan 1 juta subscribers. Punya mimpi mempunyai tubuh ideal. Punya mimpi untuk mempunyai perusahaan. Ya mungkin menulis, membayangkan bagaimana kita bisa berhasil meraih mimpi kita itu mungkin mudah. Tapi pada saat kita mulai melangkah, ternyata ga semudah itu. Ternyata halangannya ada aja. Ternyata mengedit video itu pusing. Ternyata kita ga punya alatnya. Ternyata kita ga punya waktu berolahraga dsb. Akhirnya kamu merasa stuck dan meninggalkan impianmu. Nah kemudian setelah itu apa yang terjadi? Setelah itu kemungkinan kamu akan memilih impian lain. Kemudian mencoba lagi. Menemukan kesulitan lagi. Merasa stuck lagi. Dan menyerah. Kemudian kamu punya mimpi lain lagi. Begitu saja terus. Ini seperti sebuah lingkaran setan. Sampai pada akhirnya kamu kecewa dan memilih untuk ga punya impian lagi. Nah kamu pernah menjadi korban dari lingkaran ini? Kalau kamu pernah menjadi korban silahkan baca terus ya.
Jadi dengan metode reverse ini kita seperti meng-create peta kita, menuju apa yang kita mau.
Langkah pertama kamu harus menemukan desire outcome.
Hasil yang kamu inginkan, ibarat kalau kamu memakai GPS, akan menentukan posisi tujuan dan lokasimu saat ini. Jadi dibayangkan kamu sedang berjalan mundur dari titik tujuanmu ke posisimu yang sekarang. Makanya namanya reverse engineering.
Tujuan dari reverse engineering adalah yang pertama adalah membuat kita lebih mudah mengambil keputusan dan tanpa membuang waktu. Yang kedua mempersiapkan segala kemungkinan terburuk yang mungkin akan kita hadapi. Sebelum kemungkinan buruk itu benar-benar datang. Yang ketiga, memperpendek jalan kita. Agar lebih mudah membayangkan saya akan menceritakan sedikit ya, yang pernah dipraktekkan di dunia nyata. Jadi ini bukan sekedar teori. Sekitar tahun 2014 ada seorang agen properti , ia mempunyai impian menjadi top agen waktu itu. Padahal background nya bukan orang marketing, bukan orang yang biasa berbicara, bukan orang yang biasa ngobrol di telfon, karena background sebenarnya adalah pekerja seni. Ia lebih sering duduk di belakang meja, mendesign sesuatu. Jadi untuk anak istilahnya cupu yang baru masuk boleh dibilang impian tersebut agak naif. Dia juga pernah menggunakan metode ini untuk membentuk badannya menjadi lebih ideal.
Langkah kedua adalah list halangan-halangan yang kemungkinan akan dihadapi.
Karena setiap impian yang besar pasti ada halangannya. Makanya orang yang punya 1 jam subscribers itu sedikit. Orang yang menjadi top sales itu ga banyak. Orang yang punya tubuh atletis itu sedikit sekali. Makanya kekayaan di dunia ini hanya dikuasai oleh 20% orang saja. Jadi kalian bayangkan kira-kira ada rintangan apa di depan. Kalau perlu kita analisis dan kita tulis. Kalian cari waktu khusus dimana kalian gabisa diganggu, ditempat yang tenang, agar proses reverse engineering ini tidak terdistract.
Langkah ketiga adalah buat list solusi.
Nah setelah kamu menulis halangan dan rintangannya, nah sekarang saat nya untuk membuat solusi dari rintangan-rintangan itu satu persatu. Nah solusinya bisa salah satu dari 3 hal berikut ini :
yang pertama, bertanya pada orang yang pernah mencapainya. Misal dulu saya mencari orang yang pernah menjadi top sales kemudian saya belajar kira-kira tekniknya seperti apa. Saya amati cara kerjanya. Saya amati cara bicaranya. Kemudian saya copy, kalau berhasil bisa saya modifikasi agar bisa menjadi lebih baik. Saya juga masih ingat kata-kata dari mentor saya di kantor yang mengatakan kita ga usah khawatir dengan masalah dan rintangan sebesar apapun. Yang penting adalah kamu bertanya sama orang yang tepat.
yang kedua, minta dikenalkan pada orang yang pernah mengalaminya. Atau orang yang punya solusi untuk masalah kita.
yang ketiga, menambah skill dan informasi yang mungkin kita perlukan. Halangan ini ada karena kurang nya pengetahuan dan kurang nya skill. Makanya penting bagi kita untuk menambah skill baru untuk menyelesaikan masalah itu. Jaman sekarang kita bisa belajar skill apapun dari media youtube dan google. Tugas kita hanya menemukan chanel yang tepat.
yang keempat, solusinya mungkin bukan orang,, tapi uang. Kalau tentang uang, kalian bisa tentukan sendiri. Kira-kira berapa uang yang kalian butuhkan. Bagaimana cara mendapatkannya. Dan memerlukan proses waktu berapa lama untuk mendapatkan yang kamu perlukan. Oh iya catatan jangan lari ke pinjol ya teman-teman.
yang kelima, kalau masalahnya adalah waktu, nah mungkin kamu dipaksa untuk memutuskan sesuatu dengan cepat, tapi kamu masih belum mempunyai fakta-fakta yang ada dan masih belum mempunyai data yang ada, bersyukurlah karena dengan membaca ini, kamu bisa melakukan semua “training” dan mengetahui semua resiko sebelum semuanya terjadi. Jadi ini mempersingkat waktu kita untuk mengambil keputusan.
Langkah keempat adalah kita mempertimbangkan semua kemungkinan.
Kita harus mempertimbangkan semua kemungkinan, yang kemungkinan terjadi dan memilih solusi dengan kemungkinan outcome terbaik. Atau paling tidak mendekati apa yang kita mau. Karena kadang-kadang juga kita dihadapkan dengan 2 pilihan yang ga enak. 2 pilihan yang outcome nya sama-sama negatif. Sama-sama mempunyai impact yang kurang bagus. Nah kalau case nya seperti ini, kita harus bisa memilih salah 1 solusi yang kemungkinan mempunyai impact negatif yang lebih kecil. Bayangkan seorang pilot yang pesawatnya sedang bermasalah. Ia punya waktu sekitar 15 menit untuk mengidentifikasi masalah, membuat dan memilih solusinya. Mulai dari mencoba prosedur menghidupkan mesin, dll. Tapi kalau pilihan solusinya semakin sedikit, ia harus memilih emergency landing di laut, atau di tengah kota. Ya tentunya sebagian besar dari kita ga akan pernah ada dalam kondisi untuk memutuskan sesuatu life or death. Tapi cara metodologinya dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah kelima adalah action dan evaluasi.
Tanpa action, semua rencana yang kita buat akan sia-sia. Tanpa evaluasi, kita ga akan pernah tau apakah cara kita sudah efektif atau tidak. Jangan-jangan kita cuma jalan di tempat aja.
Gimana menurutmu?
Dukung kami di trakteer.id (klik disini)
Image Designed by starline / Freepik