Pertanyaan terpenting mengenai menabung mungkin kita harus menabung di instrumen apa?
Karena kalau menabung, selain kita ingin uang kita berada di tempat yang aman, kita juga ingin uang kita bisa grow dan bertumbuh. Beberapa diantaranya , kita bisa mulai menabung di reksadana dan di saham. Tapi kesempatan kali ini saya akan mengkhususkan mengenai saham saja. Jadi buat kamu yang mungkin belum pernah tahu atau belum pernah masuk ke dunia pasar saham dan ingin lebih tau tentang saham, ini adalah informasi yang sangat berguna untuk kamu.
Jadi pastikan kamu baca sampai habis ya.
Tokoh di dunia saham yang paling dikenal dan disegani adalah warren buffet. Warren buffet sudah mulai menabung saham sejak usia 11 tahun. Hingga akhirnya, ia bisa menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Uniknya, warren buffet kaya tapi ia tidak pernah mendirikan perusahaan dari nol. Ia kaya dari menjadi investor saham. Kalau kamu mau menjadi seperti warren buffet, yang pertama kalian bisa memulainya dengan modal kecil. Bahkan kalian bisa melakukannya hanya dari 100 ribu rupiah saja. Misalnya PWON yang bisa kalian beli sahamnya dibawah 100 ribu rupiah. Sementara kamu belum bisa beli rumah dari pakuwon, kamu bisa beli sahamnya dulu saja. Lain kali kamu lewat depan kokas, kamu bisa bilang ke temen-temen mall ini punya saya loh.
Karena ya memang dengan membeli sahamnya, secara ga langsung, kamu bisa menjadi bagian dari pemilik perusahaan. Ternyata untuk berinvestasi saham kita ga perlu modal yang besar-besar banget. Mulai dengan modal kecil juga bisa.
Kemudian yang kedua, nilai aset yang terus bertumbuh. Bandingkan kalau kamu menabung di bank, dalam jangka waktu 10 tahun, 10 ribu kamu itu jadi berapa? Uang 100 ribu kamu mungkin habis dengan biaya administrasi dll. Terus kemudian, kalau kamu menabung di bawah bantal, palingan uang 100 ribu kamu itu bakalan habis dimakan kutu. Lebih parahnya lagi kalau 100 ribunya kamu taruh di kantong. Yang pasti habis dibelanjakan barang-barang yang tidak-tidak. Coba deh kalau kamu menabung di saham BCA dari 2008. Pada tahun 2020 , nilai asetmu sudah bertumbuh sebesar 1000%. Mindblowing banget ya temen-temen. Nyesel banget deh saya dulu tahun 2008 belum kenal sama yang namanya saham. Coba aja saya dulu beli senilai 1 juta. Nilai aset saya sekarang sudah bertumbuh menjadi 10 juta. Tanpa perlu bekerja keras. Biarkan saja para direksi dan pegawai BCA bekerja keras untuk mengelola investasi saya. Tapi sayang, gaji saya waktu itu saya belikan barang-barang yang ga jelas. Seperti aksesoris kamera, tas, sepatu, ipod, baju, dll. Yang mana semua barang itu sekarang sudah jadi sampah digudang. Jaman dulu belum ada artikel-artikel seperti ini, yutub isinya cuma ngeprank-in kucing doang.
Udah terlambat dong ya gerbongnya? Engga ko, engga terlambat. Masih banyak saham dengan valuasi murah seperti BCA 10 tahun lalu dan sejarahpun akan terulang. Makanya, yang kaya makin kaya karena tahu informasi sederhana ini. Dan yang miskin akan makin miskin karena ga mengira, 100 ribu mereka akan menghasilkan finansial power yang begitu dahsyat di masa depan. Asalkan kita memilih instrumen yang tepat.
Kemudian yang ketiga, investor saham di indonesia masih sangat amat sedikit sekali. Jumlah produktif di Indonesia itu sebesar 189 juta, dan jumlah investor saham di pasar modal hanya 4,16 juta saja. Maka rasionya hanya 2,2 persen. Ini sangat kecil sekali. Dibandingkan dengan negara maju seperti Amerika yang sebesar 55%, Singapura 26%, bahkan Malaysia saja 9% loh. Nah makanya berdasarkan data diatas, kita masih belum ketinggalan gerbong kok. Tapi ibarat penerbangan, ini final call ya teman-teman. Atau sudah panggilan terakhir. Bayangkan ketika jumlah penduduk indonesia makin banyak yang masuk ke pasar saham, bertambah menjadi 4% an aja deh. Harga saham dan IHSG udah pasti terbang loh. 4% itu masih jauh lebih kecil loh dibandingkan dengan persentase investor retail di negara-negara lain. Atas alasan inilah banyak investor asing yang menganggap harga saham di indonesia ini masih sangat amat murah. Dibandingkan dengan saham perusahaan di negara asalnya. So jangan ketinggalan gerbongnya ya.
Kemudian yang keempat, transaksi bisa dilakukan dimanapun. Pekerjaan masa depan adalah pekerjaan yang bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun. Nah kala kamu menjadi investor saham, atau trader saham, kamu bisa melakukannya dimanapun. Bahkan sambil rebahan, tidur-tiduran di sofa. Atau sambil masak, itu bisa dilakukan. Asalkan kamu punya koneksi internet dan aplikasi sekuritasnya.
Kemudian yang kelima, potensi keuntungan puluhan persen dalam semalam. Nikmatnya dari investasi saham adalah kamu bisa merasakan profit puluhan persen dalam semalam. Makanya, di masa krisis, itu adalah masa yang dinantikan oleh para investor saham. Bahkan mereka sudah punya 1 tabungan khusus yang digunakan untuk mengkulak saham-saham murah di masa krisis. Makanya yang kaya makin kaya. Dan kabar baiknya, jadi kaya dalam waktu singkat di dunia saham itu sangat possible. Sangat dimungkinkan. Dan mungkin kamu adalah orang yang berikutnya. Syaratnya kamu harus menguasai skill nya terlebih dahulu. Seperti kemampuan untuk membaca situasi geopolitis, rumor yang beredar, membaca laporan keuangan, melihat candlestick dan beberapa indikator lainnya. Tapi kalau kamu yang ga mau pusing dengan itu semua, kamu bisa melakukan strategi investasi yang bernama value investing, dimana kita bisa membeli saham dengan harga murah tapi bukan saham murahan. Bukan perusahaan dengan fundamental yang tidak bagus. Tapi perusahaan dengan fundamental dan masa depan yang cerah. Kalau kamu mau bermain aman, dan ga mau pusing dengan analisa yang memusingkan kamu bisa membeli saham bluechip. Ataupun reksadana saham IDX30.
Kemudian yang keenam, mendapatkan deviden. Karena kita ini adalah bagian dari pemilik perusahaan, kita juga berhak dengan pembagian dividen. Yaitu pembagian laba dari hasil yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Jadi selain kita mendapatkan capital gain, kalau kita menjual saham tersebut, kita juga bisa mendapatkan passive income dari deviden. Bahkan saya punya teman yang setiap tahun membeli 2 motor karena mendapatkan hasil dari deviden.
Kemudian yang ketujuh, investasi saham itu aman dan bebas sengketa. Beda dengan properti yang kental dengan legal. Nggak mudah dijualbelikan dan tidak likuid. Juga kalau kita jual akan melibatkan banyak pihak. Seperti agen properti, notaris, pembeli, penjual dan belum lagi kalau propertinya ternyata waris. Maka kita perlu mendatangkan para ahli waris sebelum kita melakukan akad jual beli. Sementara saham, kalau kita mau melakukan transaksi jual beli saham, kita tinggal buka akun di sekuritas, transfer uang untuk deposito langsung kita bisa melakukan jual beli saham.
Bagi yang mau bantuan untuk membuka akun saham, bisa melalui kami ya, kita berpartner juga dengan mirae sekuritas. Jangan lupakan jika melalui kami akan mendapatkan bonus tambahan. Ketik mau di kolom komentar ya.
Image Designed by renata.s / Freepik