Siapa sih yang gamau sukses dan berhasil dalam hidupnya? Siapa sih yang ga kepingin anak-anaknya menjadi orang yang berguna dan berhasil dalam hidupnya? Makanya, pendidikan menjadi salah satu tolak ukur kesempatan berhasil atau tidak nya seseorang di masa depan.
Sekarang pendidikan menjadi prioritas bila dibandingkan dengan seabad yang lalu. Dalam kehidupan ini kita akan mendapatkan 3 jenis pendidikan. Dan setiap pendidikan mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Dan kesempatan kali ini kita akan bahas secara lebih mendalam tentang 3 pendidikan yang kita dapatkan di dalam kehidupan ini.

Kalau kita mau berhasil, kita mau sukses, kita harus punya knowledge nya. Makanya ada yang dinamakan dengan knowledge gap. Yaitu sebuah jarak yang memisahkan kesuksesan kita dan dimana kita sekarang. Jadi kalau kita mau sukses dan berhasil, kita harus memperpendek knowledge gap kita. Untuk memperpendek knowledge gap, jarak ini harus kita isi dengan knowledge yang akan mengantar kita ke titik yang kita mau. Untuk mendapat knowledge, kalian harus menempuh pendidikan.

Yang pertama adalah general education. Pendidikan yang kita dapat dari pendidikan konvensional atau institusi formal. Seperti SD, SMP, SMA. Apakah general education bisa membimbing kita menuju ke kesuksesan? Jawabannya tergantung. Karena ukuran kesuksesan setiap orang itu beda-beda. Tapi saya akan jelaskan sedikit tentang latar belakang pendidikan modern yang kita kenal sekarang. Jadi kita bisa tau fungsi asli dan mitos dibalik pendidikan general education.
Sistem general education atau sistem pendidikan yang kita kenal sekarang, baru ada pada tahun 1902. Yang dimulai dari general education board yang didirikan oleh John D Rockfeller. Salah satu pengusaha terkaya di dunia saat itu. Sistem sekolah modern, menggantikan sistem sekolah lama yang menggunakan acuan yunani dan romawi. Sistem pendidikan yunani dan romawi membentuk seseorang untuk berpikir secara kritis. Sementara sistem sekolah modern, yang menggunakan sistem rusia, mendesain seorang manusia menjadi seorang pekerja yang reliable, dan creditable. Menjadi manusia sebagai pekerja yang patuh terhadap otoritas.

Sistem pendidikan modern dibuat berdasarkan kebutuhan dunia saat itu. Dunia ada pada masa booming industri. Dan membutuhkan banyak sekali karyawan yang patuh dan reliable. Cara terbaik untuk membentuk pola pikir seseorang, adalah dimulai saat masih kecil. Jadi, sistem pendidikan yang di desain oleh John, jadi acuan sistem pendidikan modern. Diseluruh dunia hingga saat ini. Jadi kalau kita berpikir kita bisa pintar di sekolah, kita bisa rangking 1 di sekolah, maka kita bisa berhasil di dunia nyata, maaf sekali ya, itu pemikiran yang salah. Pintar di sekolah, itu tidak ada korelasinya dengan keberhasilan di kehidupan nyata. Jadi apakah sekolah itu cuma scam yang di desain oleh para pengusaha kaya? Tunggu dulu, mari kita pikirkan baik-baik.

Mungkin bukan sistem pendidikan yang salah, tapi cara kita memandang pendidikan. Cara kita menentukan tujuan pendidikan. Di sekolah, adalah kesempatan kita untuk mencoba mengeksplor berbagai macam hal. Di sekolah, tempat kita mengetahui kelebihan dan kekurangan kita. Di sekolah, tempat kita untuk mengetahui cara belajar yang paling optimal untuk kita. Tujuan dari general education adalah untuk dapatkan pengetahuan umum. Misalkan, kita tahu kalau manusia bernafas dengan oksigen. Tau tentang gaya gravitasi. Tau binatang berdasarkan jenisnya. Reptil, mamalia, ikan dll. General education melatih cara berpikir dan logika kita. Sekolah ga pernah menuntut anak untuk mendapatkan nilai bagus. Sekolah ga pernah menghukum anak didik yang ada di urutan 20 atau 30. Saya rangking 31 btw hehehe. Tapi para orang tua yang menuntut anak untuk mendapatkan semua nilai belajar dengan bagus. Dan ini adalah cara pandang yang salah tentang nilai.

Nilai adalah feedback. Nilai ga menentukan seorang anak pintar ataupun bodoh. Nilai adalah sebuah laporan mana bidang yang kita tertarik dan mana bidang yang kita ga tertarik. Jadi kita bisa menentukan jenjang karir dan jenjang pendidikan yang berikutnya. Yang pasti nilai ga pernah menentukan keberhasilan seseorang. Teman-teman pasti tau tentang keseimbangan ekosistem. Ada katak, ular dan burung. Semuanya diperlukan untuk keseimbangan ekosistem. Tapi seringkali kita menuntut anak-anak kita untuk menjadi burung saja. Jadi mungkin, bukan sistem sekolah yang salah. Tapi cara pandang kita tentang sekolah yang salah. Meskipun ga menutup fakta, ada banyak sekali yang harus diperbaiki dari pendidikan formal.

Pendidikan ke 2 dalam kehidupan adalah specialist education. Pendidikan yang mengajarkan kita 1 profesi tertentu. Kuliah, les dsb nya adalah pendidikan spesialis. Tujuan dari pendidikan spesialis adalah untuk mendapat pengetahuan agar bisa punya high income skill. Mempunyai pendapatan tinggi. Kalau teman-teman mau mendapatkan high income, specialist education jawabannya. Beberapa keahlian bahkan bisa kalian dapatkan tanpa melalui institusi resmi. Dan ada juga pengetahuan yang ga kita dapatkan dari sekolah. Seperti skill di bidang yang lain seperti saham, property, internet marketing dll. Karena setau saya belum ada sarjana wirausaha ataupun sarjana saham, property, dll. Skill yang teman-teman kuasai dan income selalu berbanding lurus.

Pendidikan yang ke 3 adalah life education. Pendidikan tentang bagaimana seharusnya kita menjalani kehidupan. Pelajaran bagaimana menjalani naik dan turun , suka dan duka di kehidupan. Pelajaran bagaimana tentang menghadapi kegagalan. Pelajaran tentang kehilangan sesuatu. Pelajaran untuk bangkit lagi setelah jatuh terpuruk. Pelajaran tentang mengelola keuangan kita. Pelajaran tentang menggunakan waktu kita dan memprioritaskan sesuatu. Pelajaran untuk mengatasi kekecewaan, menjadi pribadi yang tangguh, tahan uji dan siap menghadapi semua tantangan. Kesalahan kita yang paling utama adalah menggantungkan life education pada general education. Yang mana pendidikan ini ga pernah kita dapatkan di sekolah, karena memang bukan itu tujuan utama sekolah. Jadi dimana kita bisa mendapatkan life education?

Yang pertama dari orang tua. Yang kedua dari pengalaman pribadi. Yang ketiga dari biografi orang yang sudah berhasil. Yang keempat dari mentor. Yang kelima kamu bisa dapat dari buku, kursus, seminar, dll. Ga ada pendidikan formal untuk mendapatkan life education. Intinya, untuk belajar tentang life education, kalian harus bisa melihat sesuatu dari 2 sisi mata uang. Dari sepatu dan kacamata yang berbeda-beda. Jadi kalian punya pandangan yang luas. Ga hanya punya 1 pandangan sempit yang berdasarkan dogma dan asumsi kita.

Semoga bermanfaat.

Image Designed by renata.s / Freepik

Leave a Reply

Your email address will not be published.