Halo semuanya kembali lagi ya di 1style.id kali ini saya mau berbagi strategi investasi target 12% per tahun dan salah satu produknya adalah peer to peer lending. Di artikel ini saya akan jelaskan ke kamu, kenapa p2p lending ini cocok untuk kamu para milenials.

Sebelum kita ngomongin lebih jauh tentang p2p lending, saya mau ngenalin dulu nih salah satu produk investasi yang namanya peer to peer lending. Apa itu p2p lending? P2P lending adalah sebuah website platform aplikasi atau apapunlah yang mempertemukan orang yang mau pinjam disebutnya borrower karena dia meminjam, ke orang yang punya uang yang disebut lender.

Jadi website ini akan mempertemukan orang yang mau pinjam dengan orang yang punya uang. Se simpel itu. Namun kamu harus hati-hati sebelum berinvestasi di p2p lending ini. Karena ada p2p yang legal, dan ada yang ilegal. Kamu harus cek dulu di website OJK. Saya katakan hal itu wajib.

Ini dia alasan kenapa saya sarankan kamu juga punya p2p lending.

Pertama adalah manajemen resikonya itu bisa ke ukur. Manajemen resiko di p2p lending itu berbeda di saham dan berbeda di reksadana. Kalo saham dan reksadana itu harga bisa naik bisa turun, bisa naik naik naik, bisa turun turun turun. Itu yang namanya fluktuasi harga di reksdana dan di saham. Di p2p lending itu tidak ada yang namanya fluktuasi harga.

Karena sifatnya kamu memberikan pinjaman ke orang. Resikonya adalah kalau pinjamannya tidak bisa dilunasi. Itu resikonya. Untungnya, perusahaan-perusahaan p2p lending punya strategi manajemen resiko yang berbeda-beda dan ada yang bagus. Saya mau share.

Ada setidaknya menurut pengalaman saya , saya menemukan 5 jenis manajemen resiko yang ada di p2p lending. Pertama, 100% resiko ditanggung investor. Jadi kalau untung, bisa 30% ya 30%, untung 20% ya untung 20%, tapi kalau rugi 100% ya rugi 100%. Saya pribadi tidak suka karena resikonya terlalu besar. Atau resikonya lebih besar dibandingkan keuntungan yang bisa saya dapatkan.

Kedua, ada juga perusahaan p2p lending yang memberikan asuransi. Jadi keuntungannya tidak diasuransikan, tapi pokok dana lah yang diasuransikan. Jadi contohnya begini, pokoknya diasuransikan 80% jadi kalau sampe amit-amit terjadi gagal bayar, 80% pokok nya dikembalikan. Itu artinya, cuan tertingginya 20-30%. Kerugian terbesarnya 20%.
Itu kamu masih bisa tanggung gak?
Kalau ga jangan pilih yang itu.

Ketiga, ada yang namanya tanggung renteng. Apaan tuh? Jadi gini perusahaan p2p lending berikan pinjaman ke bukan perorangan tapi sekelompok orang. Contoh ibu-ibu di daerah x yang bekerja sebagai UMKM misal di industri batik atau konveksi. Itu namanya tanggung renteng. Jadi pinjeman satu orang dikeroyok sama 10 orang. Ada resikonya ga? Ada kalau di daerah itu terjadi bencana alam.
Kalo daerah tersebut terjadi amit-amit gunung meletus gitu. Ya pasti ga akan bisa bayar pinjamannya.

Keempat, ada juga p2p lending yang memberikan jaminan atau agunan tapi agunannya bisa bergerak dan nilainya bisa turun. Contoh anggunannya hewan ternak sapinya, atau agunannya adalah inventorinya. Inventory itu berarti misal saya produksi baju. Inventory nya saya ya bajunya itu. Itu bisa ilang dan bisa rusak.

Tapi yang kelima, ini ada juga perusahaan p2p lending yang memberikan agunan dalam bentuk emas logam mulia. Kalau ditanya saya sendiri invest ga? invest. Saya pilihnya yang p2p lending punya agunan emas. Ini kecenderungannya ya, kecenderungannya. Saya tidak memastikan harga di masa depan. Kecenderungannya emas itu punya harga tetap atau cenderung ada naiknya.

Jadi yang membuat saya pede adalah agunannya emas. Dan emas sendiri nilainya cenderung tetap atau naik. Jarang kejadian. Tapi bisa kejadian ga? Ya bisa. Emas turun itu bisa, tapi kecenderungannya tetap dan terus naik.

Kalau p2p lending itu seperti apa yang emas? Yaitu danain. Kamu bisa cobain tapi sekali lagi pelajari lagi ya dengan resikonya yang ada. Ini bukan ajakan ya, tetap resiko nya ditanggung oleh masing-masing investor.

Semoga bermanfaat.

Image Designed by starline / Freepik

Leave a Reply

Your email address will not be published.