Apa sih maksudnya 100% garansi orang yang tidak mungkin sukses?
Banyak orang berkata seperti ini : saya ini punya banyak hutang, bisakah anda meminjami saya uang? Tolong dong, saya janji nanti uangnya akan segera saya kembalikan kalau saya sudah mendapatkan pekerjaan.
Menurut anda kira-kira saya akan memberikan pinjaman ga ke orang yang sperti itu?
Siapapun dia, bagaimana menurut anda? saya bukan orang yang pelit.
Tetapi kalau ada orang meminta dengan cara seperti ini , kira-kira siapapun orang yang punya uang apakah akan meminjamkannya kepada orang yang seperti ini?
Dengan tipikal orang yang seperti ini?
Kalau jawabannya YA, berarti anda adalah orang yang perlu direvisi cara berpikirnya.
Tetapi kalau anda berkata TIDAK, artinya anda sejalan dengan pemikiran saya, kenapa?
Karena orang sukses adalah pemberi, bukan peminta.
Apa maksudnya?
Ingat, orang yang sukses atau kaya raya adalah mereka yang selalu memberi sedekah. Anda pasti sudah tidak asing dengan kata sedekah. Bahkan, orang-orang yang gagal selalu minta diberi sedekah.
“Tolong saya kurang uang” minta sedekah.
“Anak saya belum makan” minta sedekah.
“Anak saya bulan depan bayar SPP” minta sedekah.
Jika seperti ini, sampai kapan anda tidak bebas dari masalah finansial?
Karena anda punya mental terbiasa disedekahi. Anda punya mental terbiasa meminta.
Saya mau garis bawahi bahwa orang sukses itu memberi sedekah. Sedangkan orang gagal terbiasa meminta sedekah. Nah ada kata memberi dan meminta disini. Anda tipikal orang yang seperti apa?
Meminta, atau memberi? Anda mungkin berkata : kalau saya sudah punya uang banyak, saya akan memberi sedekah. Sedangkan saya saat ini kekurangan. Bagaimana bisa saya memberi sedekah?
Kata memberi itu bukan berpatok pada kondisi anda lebih atau kurang.
Memberi itu adalah masalah mindset , masalah mental.
Kalau anda itu memang sudah punya mental memberi , tidak peduli kondisi anda sedang minus atau sedang surplus, anda tetap punya tabiat suka memberi. Tetapi jika memang anda pada dasarnya memiliki mental peminta, tidak perduli anda sedang minus atau surplus , anda akan tetap selalu meminta. Anda harus paham kebenaran ini.
Ketika anda hari ini punya kelebihan, jika mental anda adalah peminta, tidak lama kemudian kondisi anda akan minus kembali. Kondisi finansial anda akan parah lagi. Ini adalah masalah cara berpikir. Anda ini tipikal orang yang suka meminta minta atau tidak?
Seperti cerita saya tadi di awal, yaitu orang tersebut minta dipinjamkan uang. Dia punya hutang dan bla bla bla .. memang kasihan.
Ada banyak sekali , jutaan orang di Indonesia yang seperti itu. Tetapi sebaliknya saya berikan anda sebuah tips.
Berhutang itu gampang. Harusnya seperti anda mengajukan hutang ke bank.
Jika tiba-tiba anda datang ke bank berkata : pak saya butuh uang, saya mau melunasi hutang-hutang saya. tolong pak.
10000000000% saya yakin bank tidak akan memberikan anda pinjaman.
Siapa yang mau? jangan-jangan uang pinjaman dari bank itu tidak kembali.
Tapi harusnya anda memberikan proposal, saya punya usaha, saya butuh dana bantuan. Start-up nya seperti ini, kondisinya seperti ini, dll. Harusnya anda memberikan solusi. Ketika anda memberikan proposal, lalu jika bank itu memverifikasi proposal itu masuk akal, besar kemungkinan bank akan memberikan anda pinjaman uang.
Tentu ada syarat dan ketentuan berlaku yang diterapkan oleh bank.
Begitu juga meungkin hari ini anda seorang karyawan. Anda selalu minta kepada bos anda : bos, gaji saya dinaikin dong. Kerja baru 5 bulan, anda sudah minta naik gaji? Kira-kira bos anda akan menaikkan gaji atau tidak?
Bos anda berkata : apa alasan anda?
anda berkata : istri saya kemarin bla bla bla…anak saya mau ujian blablabla.
Baru diberi pinjaman, belum lunas pinjamannya, 2 bulan kemudian anda pinjam lagi.
Kira-kira bos anda kesal atau tidak jika anda suka meminta-minta seperti itu?
Anda berkata lagi : ya bos , bos tau sendirilah saya menghidupi saudara, saudara saya tidak kerja-kerja semua, hutang saya ga lunas-lunas bos. Saya sudah kerja 10 tahun yang lalu, hutangnya sampai hari ini tidak lunas-lunas.. Hutang saya di koperasi tidak lunas-lunas.
Kira-kira menurut anda, bos anda akan meminjamkan uang atau tidak? Coba anda jawab sendiri.
Anda berkata lagi : Bos kan sudah kaya, bos kan banyak duitnya, bos kan bisa pinjamkan saya uang kapanpun.
Nah saya tanya kepada anda, mengapa dia bisa jadi bos? mengapa dia bisa uangnya banyak? mengapa anda tidak?
Dia bisa jadi bos itu karena mindsetnya benar. Sedangkan anda ga bisa jadi bos bukan karena nasib anda tidak beruntung. Tetapi ubahlah cara berpikir anda. Bos anda hari ini bisa jadi bos karena dia mempunyai kompetensi (kemampuan). Dan dia selalu memberi daripada meminta. Dan anda belum kerja apa-apa sudah meminta.
Ada 2 jawaban dari bos anda:
- Tidak akan memberi anda hutang
- Segera menggantikan pekerjaan anda dengan pegawai yang baru
OUT FROM THIS OFFICE!! Itu yang akan dilakukan bos anda. Harusnya bagaimana?
Harusnya kalau anda membutuhkan uang, bukan dengan cara meminta.
Tetapi harusnya anda bisa memberikan solusi kepada bos anda. Contoh : bos saya punya proposal. Gini bos, setelah saya amati selama 5 bulan saya bekerja disini, saya perhatikan bos punya potensi untuk menaikkan omzet perusahaan sampai 10x lipat. Jadi jika strateginya seperti ini, dimainkan seperti ini, pengalaman saya berbicara seperti ini, dan ketika kemaren saya melakukan eksperimen , saya berhasil.
Maka bos anda akan melihat datanya. Dan jika proposal anda disetujui, anda tidak usah kaget. Tak perlu anda minta, bos anda akan menaikkan gaji anda hingga 2-3x lipat. Jika bos anda tetap tidak menaikkan gaji anda meskipun anda meningkatkan omzet hingga 10x , itu adalah saatnya anda menjadi bos sendiri. tidak usah lagi mengikuti bos tersebut lagi. Mudah kan?
Berarti anda sudah mempunyai pemikiran bagaimana membangun your own company. Membangun perusahaan anda sendiri. Thats it. Jadi anda tidak perlu lagi meminta kenaikan gaji. Anda bisa memberikan sebuah solusi/proposal. Karena itu berpikirlah. Sebelum anda bertanya, sebelum anda meminta, pikirkan dulu. Jangan anda langsung meminta begitu saja. Siapapun tidak akan ada yang memberikan anda pinjaman. Percaya deh.
Kemudian yang kedua, ada juga pengusaha-pengusaha. Bukannya memikirkan perusahaannya, bukannya memikirkan omzet perusahaannya bisa naik 5x lipat lebih besar dan bagaimana agar strateginya bisa lebih baik. Tetapi justru sibuk berteman dengan para politikus atau berteman dengan para pejabat. Ujung-ujungnya minta proyek. Lagi-lagi ada kata meminta. Di Indonesia banyak pengusaha yang seperti itu.
Tetapi yang ingin saya garis bawahi disini adalah pengusaha yang hebat dan kuat. Anda bukannya meminta proyek, namun justru membantu pemerintah karena pemerintah punya banyak job. Pemerintah itu punya banyak hal yang harus diselesaikan. Harusnya jika anda pengusaha yang hebat, anda bukannya meminta proyek kepada pemerintah, tetapi anda berikan nilai anda. Anda bisa memberikan solusi supaya pemerintah bisa bekerja efektif, cepat dan efisien sehingga negara ini bisa segera menjadi negara maju. Bukan selamanya menjadi negara berkembang.
Contohnya mungkin anda usaha di bidang kontraktor. Anda mungkin bisa memberikan solusi dengan harga yang bersaing, pengiriman tercepat, pembangunan yang paling bagus, dan sumber daya manusia yang handal. Anda bisa memberikan wawasan. Niscaya anda ga perlu lagi minta proyek, tapi pemerintah yang akan mencari anda untuk memberikan proyek . Seperti itu.
Tunjukkan kompetensi anda, jika ada sedikit-sedikit suka meminta, kapan anda bisa menjadi orang yang sukses? karena orang sukses memiliki mental pemberi bukan peminta. Dan hal itu pasti didasari sejak anda masih kecil. Sedikit-sedikit minta uang jajan. Namanya juga anak kecil pasti minta uang jajan.
Waktu kecil saya juga diberikan uang jajan oleh orang tua . Uang jajan itu dijatah oleh orang tua saya. 1 minggu sekian rupiah. Namanya juga anak kecil, pasti kita suka cari jajan. Akhirnya saya berpikir karena uang jajan saya tidak cukup, kalau saya minta lebih ke orang tua, orang tua ga suka kasih. Akhirnya saya putar otak, cari cara dan akhirnya saya berjualan.
Akhirnya saya terbiasa sejak saya kecil saya harus berjualan kesana kemari untuk menambah penghasilan saya dan agar saya mendapatkan uang jajan.
Nah itu bukan meminta. Tetapi saya memutar otak bagaimana saya mendapat uang lebih. Seperti ketika saya mahasiswa, sebelum saya jadi pengusaha dulu saya adalah seorang guru privat. Saya memberikan les kepada anak-anak smu pada saat itu. Akhirnya saya terbiasa memutar otak, mencari cara dan memberikan solusi. Saya malu kalau minta duit sama orang tua. Karena pada usia 17 tahun saya sudah tidak pernah meminta uang orang tua lagi.
Akhirnya saya mendapatkan penghasilan tambahan. Intinya saya bahkan enggan punya mental peminta, malu. Jika mau mengubah nasib jangan punya mental peminta, anda harus selalu punya mental pemberi. Mencari solusi.
Saya ingin memberi tips sekali lagi. Orang sukses itu mencari jalan. Sedangkan orang gagal mencari alasan. Jangan suka mencari alasan. Kurang inilah itulah dsb. Singkat cerita, 100% garansi anda tidak akan pernah sukses kalau mental anda peminta. Jika anda merasa penghasilan anda kurang, jika anda merasa taraf ekonomi anda kurang baik, jika anda merasa hidup anda berat, kondisi anda sedang minus, maka ini saatnya anda mengubah mindset anda.
Image Designed by renata.s / Freepik