Tahun 2020 itu jadi tahun yang luar biasa banget buat pertumbuhan investor baru di dunia termasuk di Indonesia. Jumlah investor meningkat sangat pesat di tahun 2020. Kalau dibandingin sama tahun 2019. Peningkatannya itu mencapai 55,84% dan perkiraan investor yang tercatat di KSEI itu mencapai 3,87 juta per 29 Desember 2020. Luar biasa banget ya, temenku aja nih yang dari dulu ga pernah kepikiran tentang investasi, tiba-tiba aja mulai banyak yang nanyain tips dan juga curhat tentang perkembangan investasi mereka di medsos.

Tapi di sisi lain aku juga sering nih dapet pertanyaan kaya gini : aku pengen juga dong bisa investasi, tapi uangku minim, gimana ya? Atau ada juga yang bilang gini : gimana caranya ya biar investasi itu cepet untung? Soalnya uangnya bulan depan mau aku pakai nih buat bayar cicilan. Nah gimana ya caranya biar bisa investasi sementara untuk penghasilan kita tuh belum stabil, masih pas-pasan bahkan kadang masih perlu ngutang. Jawaban dari aku itu sebenerna sederhana.

Buat kamu yang pemasukannya belum stabil, dananya masih pas-pasan, ya mungkin belum saatnya buat berinvestasi, loh ko gitu sih? Bukannya kita dianjurkan berinvestasi sedini mungkin ya? Memang betul, secara teori, semakin cepat kita investasi, ya hasilnya dalam jangka panjang akan semakin baik. Tapi dalam prakteknya, kondisi keuangan setiap orang itu kan berbeda, dan bisa jadi ada prioritas lain yang perlu didahulukan. Sebelum kita mulai investasi dan nungguin hasilnya.

Coba deh kamu bayangin, apa jadinya kalau misalkan investasi kita lagi ngalamin penurunan, tapi ada kewajiban finansial yang harus kita bayar, ujung-ujungnya ya malah ngutang lagi dan nambah masalah baru. Di sisi lain, coba deh kamu pikirin, kalau misalnya dana kamu masih terbatas, berapa sih penghasilan yang bisa kamu dapetin dari investasi? Katakanlah kamu itu berinvestasi secara rutin setiap bulan sekitar 100 ribu – 300 ribu. Terus keuntungan kamu dalam setahun lumayan bagus nih sekitar 10% an. Artinya dalam setahun, alokasi investasi kamu itu sekitar 1,2juta – 3,6juta . Dan keuntungan kotor investasi kamu itu ada di sekitar 67ribu – 200 ribuan. Emang hasilnya mungkin lumayan, tapi bisa jadi dengan uang segitu, bakal lebih baik kalau kamu alokasikan uang kamu buat ningkatin skill dan keterampilan, atau bahkan dibelikan gadget produktif. Supaya kamu bisa nambahin penghasilan kamu.

Kalau gitu kapan dong kita harus mulai investasi? Nanti kalau ditunda-tunda malah ga mulai-mulai. Padahal kan katanya kita harus berinvestasi sejak dini. Nah kesempatan kali ini aku mau jelasin tentang tahap-tahap finansial pribadi yang menurut aku perlu di capai secara bertahap dulu. Supaya kita punya kondisi keuangan yang sehat. Apa yang aku mau jelasin dsini itu diambil dari beberapa pendekatan teori. Kaya piramida keuangan dan langkah menuju financial freedom. Dengan mengerti tahapan-tahapan ini, semoga kamu ini jadi lebih tau saat ini kamu lagi ada di posisi mana. Dan tau juga langkah apa yang harus kamu prioritaskan. Kita mulai ya.

Tahap pertama itu adalah tahap dependen. Atau kondisi finansial dimana kita itu masih bergantung sama orang lain. Sebagian besar kamu yang masih pelajar atau mahasiswa, kemungkinan masih ada di tahap ini. Dalam tahap ini boleh ga sih mulai belajar investasi? Jawabannya tergantung. Boleh-boleh aja ko kalau kamu mau belajar investasi dengan uang jajan kuliah kamu. Tapi jujur aja, sebenarnya pemula itu cepat atau lambat pasti bakalan ngalamin kesalahan-kesalahan dalam ngambil keputusan investasi.

Jadi kalau menurut aku, kalaupun kamu bisa mulai investasi pakai uang jajan dari orang tua kamu, anggap aja ini tuh adalah tahap buat nabung atau pengalaman. Bukan dengan mindset buat jadi cepet kaya. Dengan mindset dimulai belajar lebih awal, kelak ketika kondisi keuangan kamu lebih kondusif, kamu jadi bisa lebih siap. Buat mulai berinvestasi.

Sekarang kita lanjut ke tahap ke 2. Yaitu punya penghasilan tapi belum stabil. Di tahap ini kamu udah ga sepenuhnya lagi bergantung pada orang lain. Tapi di level ini penghasilan kamu itu belum stabil. Belum bisa nabung dan kadang mungkin perlu ngutang buat nambal kebutuhan bulanan kamu. Buat kamu yang masih di tahap ini, aku saranin dulu untuk fokus dulu. Sama tujuan finansial yang lebih mendesak. Apaan sih tujuannya? Tujuannya adalah menjaga cashflow yang positif dulu. Yang artinya pemasukan kamu bisa memenuhi kebutuhan dan kewajiban finansial kamu setiap bulan.

Cara untuk bisa mencapai cahflow positif ini bisa macem-macem ya, Dari mulai menjaga gaya hidup, meningkatkan penghasilan, atau bisa juga mulai mencari penghasilan yang rutin dan stabil. Jadi kalau di tahap ini kamu udah kelebihan dana, jujur aja sebaiknya kamu alokasiin dulu dana itu buat ningkatin skill, pengetahuan atau kesempatan. Supaya kamu itu bisa segera masuk ke tahap selanjutnya. Yaitu kestabilan.

Tahap yang ke 3 yaitu tahap kestabilan finansial. Apanya sih yang stabil? Cashflownya yang stabil. Artinya nih pemasukan kamu tuh bisa penuhin kebutuhan rutin kamu. Di tahap ini kamu udah bisa punya uang lebih. Jadi kamu tuh udah ga perlu ngutang lagi. Buat menuhin kebutuhan bulanan. Kalaupun ada utang, bentuknya itu utang produktif. Buat perputaran usaha dagang, atau yang sifatnya itu menunjang penghasilan yang lebih besar di masa depan. Di tahap ini apakah sudah bisa mulai investasi? Kalau tujuannya untuk belajar ya bisa-bisa aja.
Tapi inget, walaupun di tahap ini tuh kamu sudah stabil, kalau tiba-tiba kamu ngalamin resiko keuangan yang tidak terduga, kondisi keuangan kamu tuh bisa kacau balau dan mundur lagi ke tahap sebelumnya. Resiko keuangan yang tidak terduga itu misalnya nih, kamu tiba-tiba harus dirawat di rumah sakit. Atau kamu kehilangan pekerjaan. Dan perlu waktu untuk bisa dapet pekerjaan baru.

Tahap yang ke 4 yaitu keamanan finansial. Keamanan finansial ini artinya kamu sudah menyiapkan rencana buat nyambut resiko finansial yang ga terduga. Di tahap ini kamu bisa menyisihkan kelebihan dana casual kamu dalam bentuk dana darurat. Terus kamu juga sebaiknya menyisihkan uang buat asuransi kesehatan. Kalau uangnya sayang atau belum cukup, seengganya kamu punya BPJS kesehatan dulu. Nah di tahap ini sebetulnya kamu udah bisa nih buat berinvestasi. Tapi bukan investasi yang tujuannya buat numbuhin aset. Melainkan investasi yang ideal. Sebagai tempat buat nyimpen dana darurat kamu. Misalnya RDPU, deposito ataupun emas.

Lanjut ke tahap ke 5 yaitu menumbuhkan aset. Nah di tahap ini kondisi keuangan kamu itu udah stabil dan aman. Jadi kamu udah bisa fokus buat numbuhin aset kamu dan mencapai tujuan finansial kamu. Di tahap ini kamu baru bisa bener-bener mengoptimalkan kelebihan aset kamu buat dikembangin dalam bentuk investasi. Atau buat bangun usaha sampingan. Yang bisa jadi sumber pasif income kamu. Di tahap ini kamu juga sudah siap secara mental dan finansial buat menghadapi risiko-risiko investasi. Jadi kalau pasang saham ataupun investasi kamu sedang turun, secara keuangan ya kamu bakal tetep baik-baik saja karena kamu punya cashflow positif yang stabil, punya dana darurat dan juga asuransi.

Fokus dan tujuan kamu di tahap ini tuh adalah buat numbuhin aset kamu. Supaya bisa mencapai gaya hidup yang kamu mau. Kondisi keuangan kebanyakan orang udah sangat bagus kalau sudah sampai di level ini. Ga banyak yang bisa mencapai ke tahap selanjutnya. Tapi biar kamu ga penasaran, kita bahas aja ya.

Tahap ke 6 adalah kebebasan finansial. Orang yang udah mencapai kebebasan finansial ini artinya mereka udah mempunyai pemasukan pasif. Baik dari investasi, bisnis, royalti atau apapun itu yang bisa menuhin semua kebutuhan dan gaya hidup mereka selama bertahun-tahun sampai meninggal. Jadi singkatnya mereka itu sudah bisa pensiun. Dan pemasukan pasif setiap bulannya atau dana yang mereka punya itu bisa buat menuhin gaya hidup mereka tanpa perlu kerja lagi seumur hidup.

Dalam beberapa teori sebetulnya ada 1 tahap lagi nih, yang sangat sedikit orang yang bisa mencapainya.

Yaitu tahap ke 7 adalah pewarisan. Tahap ini tuh diisi sama orang-orang super kaya yang sisa hidupnya dipakai untuk mendistribusikan kekayaannya dalam bentuk amal. Makanya banyak orang kaya yang bangun foundation atau yayasan non profit kaya Bill Gates, Warren Buffet, Bloomberg, Jk Rowling dll. Sekian pembahasan kali ini ya. Bagi yang ingin bertanya boleh di kolom komentar. Jangan lupa disebarkan ke teman dan kerabat kalian ya.

Flower photo created by kbza – www.freepik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.