Salah satu teori yang sering digunakan untuk menentukan mahal murahnya suatu saham adalah dengan menggunakan valuasi.
Ada yang menggunakan pendekatan Price Earning Ratio (PER) , Price to Book Value (PBV) , Discounted Cash Flow (DCF) , Teori Net-Net dan masih banyak lagi. Oh iya apabila kamu ingin mengetahui bagaimana menentukan mahal murahnya suatu saham, saya sarankan membaca postingan saya yang lainnya yaitu “Cara menentukan harga wajar saham” , “Cara menemukan saham murah” , “Menghitung harga wajar saham” .
Pada postingan kali ini saya akan share 5 saham yang hampir tidak pernah murah secara teori. Apakah kamu pernah melihat saham yang akan saya sebutkan nanti dihargai dengan PER dibawah 10x atau PBV kurang dari 1x ? Mari kita langsung bahas saja saham apakah itu.
- PT.Sidomuncul (SIDO)
Saham ini bergerak di industri jamu herbal dan Listing sejak 18 Desember 2013 . Dengan menggunakan harga saham 805,- SIDO dihargai dengan PER 28,27x dan PBV 7,31x . Apabila mengamati saham ini secara EPS saham ini selama 4 tahun terakhir kita bisa melihat terjadi peningkatan EPS yang stabil. Dari awalnya 18,- di tahun 2017 menjadi 28,- di tahun 2020 khususnya sampai di triwulan III di tahun 2020. Bagaimana dengan rasio keuangannya? Jika melihat rasio keuangannya secara sepintas menjadi cukup wajar jika saham ini dihargai lebih mahal dibandingkan dengan saham lain. Ratio profitabilitas SIDO berada di atas 20% dimana ROE 25,85% ROA 23,09% dan NPM 28,39%. Sedangkan untuk likuiditasnya sangat rendah dengan DER 11,95%. Cash Ratio nya juga sangat tinggi yakni 314,53%. Secara keseluruhan ratio dan kinerja keuangan SIDO bisa dikatakan sangat baik dan hal ini menjadi salah satu faktor kenapa harga sahamnya bisa semakin mahal.
2. PT. Bank Central Asia (BBCA)
Saham ini bergerak di bisnis perbankan dan listing 31 Mei 2000. Dengan menggunakan harga saham 32.900,- BBCA dihargai dengan PER 30,41x dan PBV 4,54x . Apabila mengamati EPS saham ini selama 4 tahun terakhir, kita bisa melihat kenaikan EPS yang stabil. Meski terjadi sedikit penurunan di tahun 2020. Dari yang awalnya 935,- di tahun 2017 menjadi 1083,- di tahun 2020. Khususnya sampai di triwulan III di tahun 2020. Bagaimana dengan rasio keuangannya? Jika melihat rasio keuangannya secara sepintas, menjadi cukup wajar jika saham ini di hargai lebih mahal dibanding saham lainnya. Beberapa rasio keuangan BBCA adalah sebagai berikut, ROE 14,92% ROA 2,67% dan NPM 30,94%. Secara keseluruhan rasio dan kinerja keuangan BBCA bisa dikatakan sangat baik. Itu juga menjadi salah satu faktor kenapa harga sahamnya bisa semahal ini.
3. PT. Unilever Indonesia (UNVR)
Saham ini bergerak di bidang house hold dan listing 11 Januari 1982. Dengan menggunakan harga saham 7775,- UNVR di hargai dengan PER 40,91x dan PBV 45,73x . Apabila mengamati EPS saham ini selama 4 tahun terakhir kita bisa melihat EPS saham ini cenderung standar. Dari awalnya 184,- di tahun 2017 menjadi 190,- di tahun 2020. Khususnya sampai triwulan III di tahun 2020. Bagaimana dengan rasio keuangannya? Rasio profitabilitas UNVR berada di atas 15%. Dimana ROE 111,80% ROA 34,40% dan NPM 16,76%. Sedangkan untuk likuiditasnya UNVR memiliki likuiditas yang kurang baik dengan DER 225%. Cash rasio nya juga termasuk rendah di angka 5,44%. Secara keseluruhan memang bisa dikatakan luar biasa namun tidak untuk likuiditasnya.
4. PT. HM Sampoerna (HMSP)
Saham ini bergerak di bidang rokok dan listing 15 Agustus 1990. Dengan menggunakan harga saham 1545,- HMSP dihargai dengan PER 19,50x dan PBV 6,27x. Apabila mengamati EPS saham ini selama 4 tahun terakhir , kita bisa melihat EPS saham ini cenderung bertumbuh sampai tahun 2019. Namun mengalami penurunan yang cukup besar di tahun 2020. Dari yang awalnya 109 di tahun 2017. menjadi 118 di tahun 2019. Namun turun ke angka 79 di tahun 2020. Bagaimana dengan rasio keuangannya? Rasio profitabilitas HMSP adalah sebagai berikut ROE 32,15% ROA 20,60% dan NPM 10,20%. Sedangkan untuk likuiditasnya, HSMP mempunyai likuiditas yang cukup baik dengan DER 56,13% . Cash rasio nya juga termasuk baik di angka 103,21%. Secara keseluruhan rasio dan keuangan profitabilitas HMSP cukup baik. Itulah salah satu point yang membuat harga sahamnya menjadi cukup mahal.
5. PT. Kalbe Farma (KLBF)
Saham ini bergerak di bidang farmasi dan listing sejak 30 Juli 1991. Dengan menggunakan harga saham 1500,- KLBF di hargai dengan PER 26,01x dan PBV 4,12x. Apabila mengamati EPS saham ini selama 4 tahun terakhir, kita bisa melihat EPS saham ini cenderung bertumbuh. Dari yang awalnya 51,- di tahun 2017 menjadi 58,- di tahun 2020. Bagaimana dengan rasio keuangannya? Rasio profitabilitas KLBF adalah sebagai berikut ROE 15,85% ROA 12,04% dan NPM 11,86%. Sedangkan untuk likuiditasnya, KLBF mempunyai likuiditas yang cukup baik dengan DER 26,67%. Cash rasio nya juga termasuk baik dengan angka 130,92%. Secara keseluruhan bisa dikatakan cukup baik, dan itulah salah satu point kenapa harga sahamnya cukup mahal.
(disc.on)
Bagi yang mau bertanya seputar dunia saham boleh banget komen di kolom komentar ya. Jangan lupa juga sebarkan artikel ini ke yang lainnya.
Terimakasih.