Dahulu kala, di sebuah desa yang terletak di tengah-tengah hutan belantara, hiduplah seorang wanita yang sangat cantik. Namanya adalah Sari, dan dia dijuluki sebagai ratu kecantikan oleh penduduk desa. Namun, kecantikan Sari membuat banyak pria di desa menjadi iri dan cemburu, terutama suaminya yang sangat posesif.
Suatu malam, suami Sari menemukan dia bersama seorang pria di dalam rumah mereka. Suami Sari langsung menjadi gila dan membunuh pria tersebut. Sari sangat shock dan ketakutan, karena dia tahu suaminya akan membunuh dia juga. Sari mencoba untuk kabur, tetapi suaminya mengejarnya dan membunuhnya dengan seutas tali.
Ketika jasad Sari ditemukan keesokan harinya, penduduk desa merasa sangat sedih dan terkejut. Mereka menguburkan jasad Sari dengan cara yang biasa, tetapi beberapa hari kemudian, jasad Sari muncul kembali dan melayang-layang di udara, dengan wajahnya yang menyeramkan yang terlihat dari balik kain kafan yang menutupi jasadnya.
Penduduk desa menjadi ketakutan dan bingung. Mereka percaya bahwa Sari kembali dari kubur dan menjadi arwah yang gentayangan. Arwah ini dikenal sebagai Pocong. Pocong menjadi legenda di desa tersebut dan cerita tentang Sari yang menjadi Pocong menjadi terkenal di seluruh negeri.
Sejak itu, orang-orang percaya bahwa ketika seseorang meninggal, kain kafan harus diikat rapat untuk mencegah Pocong muncul dan melayang-layang di udara. Orang-orang juga percaya bahwa jika seseorang melihat Pocong, maka mereka akan mengalami nasib yang buruk. Oleh karena itu, orang-orang sangat takut dengan Pocong dan mereka mempercayai bahwa arwah gentayangan ini harus dihormati dan tidak boleh diganggu.