Penyebab anak memukul :
- Anak mencoba mempertahankan area atau miliknya.
- Anak belum mampu mengekspresikan kebutuhan atau keinginannya dengan kata-kata.
- Merasa tidak nyaman (lelah, lapar, ngantuk, haus, dsb).
- Perubahan dalam keluarga (pindah rumah, kelahiran adik baru, atau kekerasan dalam rumah tangga).
- Kurang kegiatan untuk menyalurkan energi.
- Belum bisa mengontrol emosi.
Cara mengatasi :
Pertama, hindari membalas dengan menggunakan kekerasan.
Memukul, mencubit, atau melakukan tindakan fisik apapun yang termasuk kekerasan pada anak justru akan membaut anak semakin beranggapan bahwa menggunakan tangan dan kaki adalah solusi. Padahal bunda sedang ingin memberitahu bahwa memukul dan menendang itu tidak baik dilakukan.
Kedua, Menjauhkan dari anak-anak atau orang lain.
Jika ia memukul, apabila memungkinkan, jauhkan ia dari anak-anak lain untuk mengalihkan perhatiannya. Bunda dapat mengarahkannya pada mainan lain. Jika ia yang mengambil mainan anak lain, sebaiknya hindarikan ia dari mainan tersebut agar ia tahu bahwa bersikap kasar membuatnya tidak mendapatkan apapun.
Ketiga, ajak anak berdiskusi tentang tindakannya.
Setelah tenang, jika memungkinkan, ajak ia untuk mendiskusikan mengapa ia memukul. Tanya bagaimana rasanya jika mainan ia diambil orang lain. Dan apakah ia merasa mengantuk. Atau apakah ia mau makanan yang sedang dimakan oleh temannya.
Keempat, katakan bahwa dipukul itu menyakitkan.
Bunda dapat jongkok hingga mata bunda menatap sejajar matanya. Katakan dengan lembut tapi tegas, bahwa dipukul itu sakit. Menyakiti orang lain itu tidak baik. Jelaskan dengan singkat bahwa tidak apa-apa untuk merasa marah, tapi tidak boleh sampai menyakiti.
Jika ia masih terus memukul, bunda dapat menjauhkan si kecil dari teman-temannya, dan enghukumnya dengan memintanya berdiam di satu tempat selama satu menit. Cara ini dapat memberinya kesempatan untuk menenangkan diri.
Kelima, minta anak untuk minta maaf.
Meskin mungkin ia masih menolah atau tidak tulus, tetapi setidaknya bunda sudah mencoba menanamkan kebiasaan baik. Anak mungkin belum bisa membayangkan dirinya ada di posisi anak yang dipukulnya. Tetapi terus bantu ia memahami dan menyadari konsekuensi dari tindakannya.
Keenam, hindari memberikan apa yang ia mau saat memukul.
Ia perlu belajar bahwa meukul tidak akan mendatangkan apapun selain hukuman atau pengabaian. Sebaliknya, berbicara dan memeluk mungkin dapat menjadi cara lebih efektif.
Semoga bermanfaat.