Orang yang sukses tidak hanya selalu karena dirinya hebat atau karena dia bekerja lebih keras daripada orang lain. Mungkin saja karena dia lebih beruntung.
Kita akan membahas bagaimana sesuatu yang acak punya pengaruh yang besar atas hidup kita, sedangkan di sisi lain, kita terlalu menganggap sebuah kejadian acak sebagai sebuah hal yang penting.
Apakah kamu mengakui kalau keberuntungan memainkan peran yang besar dalam hidup. Tidak perduli kamu adalah orang yang kompeten atau tidak, ada hal tertentu yang berada di luar kendali. Bagi seseorang yang berbakat, mungkin saja tidak sukses di bidang yang dipilih hanya karena dia tidak beruntung. Sedangkan seseorang yang biasa aja atau bahkan tidak begitu terampil, bisa saja sukses ketika mereka mendapatkan sebuah peluang besar yang membantu untuk mencapai kesuksesan.
Inilah cara pandang yang seharusnya kita miliki saat melihat orang lain. Kita tidak melihat seseorang atas pencapaiannya, tapi berdasarkan keahlian.
Hal yang acak dalam hidup. Menurut kamu, memenangkan sebuah permainan lempar dadu apakah keahlian atau keberuntungan? Mungkin kamu menjawab keberuntungan. Karena kamu tau kalau itu hanya berdasarkan kebetulan. Namun jika kamu memenangkan permainan dadu pada abad ke 16, maka orang-orang akan memuji kamu atas keahlian dalam melempar dadu, atau mendapatkan keberuntungan dari alam semesta. Kenapa? Karena orang pada masa itu tidak tau konsep probabilitas.
Barulah ketika ilmuwan Galileo mengenalkan konsep observasi dan eksperimen pada studi ilmiah, semua berubah. Bahkan untuk hal yang terlihat acak seperti permainan lempar dadu, ternyata bisa dianalisa. Misalkan seperti ini, kenapa dadu dengan jumlah angka 10, lebih sering muncul daripada angka 9? Setelah meneliti lebih lanjut, Galileo mengambil kesimpulan ilmiah kalau angka 10 lebih sering muncul karena lebih banyak kombinasi untuk mencapai angka tersebut daripada angka 9.
Populasi manusia percaya kalau bumi itu datar selama ribuan tahun, mungkin saja penemuan dan kemajuan akan bergerak lebih cepat apabila penemuan soal bumi datar itu lebih cepat kita ketahui. Tapi faktanya, informasi ini tidak berpengaruh besar pada keputusan kita sehari-hari. Misalkan di masa lalu, jika kamu punya pandangan kalau bumi itu datar hal ini tidak akan berdampak pada hidup mayoritas orang dalam hal menjalankan bisnis atau mengurus keluarganya.
Namun kesalahpahaman soal sesuatu yang acak dan probabilitas, bisa berdampak negatif pada kemampuan kita dalam menjalani hidup. Kenapa? Karena sesuatu yang acak dan probabilitas berkaitan dengan keputusan yang kita ambil sehari-hari. Entah kita sadari atau tidak.
Rahasia orang sukses. Ketika kita melihat orang yang sukses, mungkin kita terbiasa untuk bertanya kenapa sih dia bisa sukses? Otak manusia selalu berusaha untuk mencari pola dan alasan atas segalanya. Mencari penjelasan kadang merupakan hal yang sia-sia. Karena mungkin saja memang tidak ada alasannya.
Sebagai contoh misalkan seorang ilmuwan bingung atas sebuah data yang anomali di hasil test yang dilakukan. Tapi cara terbaik untuk mencari tau adalah dengan mencari rata-ratanya dan mengulangi test itu terus menerus. Penulis berargumen, tidak semua hal yang anomali itu merupakan data yang error. Bisa saja karena sebuah kebetulan.
Pada tahun 1978 seorang ilmuwan bernama Leonard Koppet, menciptakan sebuah sistem yang bisa memprediksi apakah pasar saham akan naik atau turun. Sistemnya ternyata berhasil. Selama tahun 1979 hingga 1989 prediksinya selalu benar. Setelah salah pada tahun 1990 prediksinya selalu benar hingga tahun 1998. Artinya, selama 19 tahun Leo hanya salah sekali.
Apakah ini artinya Leo merupakan analis saham yang hebat? Ternyata tidak. Leo adalah seorang kolumnis dari sebuah majalah olahraga. Prediksinya berasal dari hasil menonton klub sepakbola populer di Amerika Serikat bernama Super Bowl. Hasilnya tentu saja kebetulan. Dan tidak ada bukti kalau sistem prediksinya valid.
Dari kisah ini kita bisa belajar, prediksi yang benar mungkin saja tidak berdasarkan sebuah pola. Sama halnya dengan kesuksesan seseorang. Seorang manager reksadana berinvestasi dengan bijak di pasar saham sejak tahun 1990 hingga 2005. Seorang analis memperkirakan kalau peluang seorang manager reksadana bisa sesukses beliau adalah 1 : 372,529
Namun menariknya, jika periode tahunnya tidak hanya terbatas pada tahun 1990 hingga 2005 maka akan ada 75% kemungkinan seorang manager reksadana memiliki kisah sukses seperti beliau.
Ini menunjukkan betapa hidup kita sebenarnya dipengaruhi oleh sesuatu yang acak. Sama halnya seperti seorang pemabuk yang berjalan tidak beraturan di trotoar. Maka hidup kita juga mengikuti pola yang acak, kadang kita berakhir sukses, kadang hal tersebut diambil oleh kompetitor.
Cara menilai seseorang dengan bijak. Untuk setiap orang terkenal dan sukses ada masanya ketika mereka belum dikenal seperti sekarang. Pada tahun 2003, sebelum didirikannya Facebook, Mark punya peluang yang sama untuk mendapatkan pendanaan investor seperti halnya pengusaha yang lain. Beberapa tahun kemudian, Mark bisa dengan mudah mendapatkan pendanaan atas ide bisnis apapun yang dilontarkan. Apa yang berbeda? Mark masih orang yang sama. Orang yang cerdas dan pekerja keras. Bedanya adalah sekarang dia punya popularitas yang tinggi yaitu Facebook.
Coba bayangkan skenario lain. Misalkan saja di tahun awal, ada perseteruan internal. Lalu Mark tidak punya kontrol yang besar atas Facebook. Atau regulasi pemerintah yang tiba-tiba saja menjadi sangat ketat. Sehingga menekan pertumbuhan perusahaan. Atau misalkan ada kompetitor lain yang lebih inovatif dan berhasil merebut setengah market share dari Facebook.
Dalam skenario tersebut, Mark tetaplah individu yang cerdas dan mampu membangun perusahaan yang sukses. Namun bedanya, dia tidak punya kesuksesan yang nyata. Sehingga mungkin saja Mark kesulitan untuk mendapatkan pendanaan bagi bisnisnya. Apa pelajaran dari contoh ini? Kita seringkali terlalu mengagung-agungkan keberhasilan dan meremehkan prosesnya. Dunia bukanlah tempat yang ideal. Banyak orang sebenarnya kinerjanya kurang atau lebih dari kinerja yang sesungguhnya dalam jangka pendek. Inilah yang seharusnya membuat kita lebih bijak dalam menilai seseorang.
Hidup kadang terjadi begitu saja. Tiba-tiba saja ada kesalahan, hal tak terduga muncul, dalam periode yang lebih panjang, hasil dari kinerja seseorang akan sesuai dengan keahlian yang sebenarnya.