Pertama, tidak semua hal bisa berjalan sebagaimana seharusnya.
Banyak orang stress berat karena tidak bisa menerima keadaan yang tak ideal. Semakin banyak “harusnya gini” di hidup kita, semakin kita mudah jadi stress, karena hidup seringkali tidak berjalan sebagaimana harusnya.

Kedua, salah paham itu normal dan wajar.
Riset mengatakan, pasangan paling harmonis sekalipun, tingkat salahpahamnya sampai 75%. Apalagi teman, rekan kerja atau orang baru kenal. Salah paham BUKAN masalah, cara kita meresponi kesalahpahamanlah yang biasanya menjadi masalah.

Ketiga, kunci keberhasilan, bukan apa yang dilakukan saat penuh semangat, melainkan apa yang dilakukan saat tidak bersemangat.
Orang hebat melakukan apa yang perlu dilakukan, saat semangat, maupun saat tidak bersemangat.

Keempat, jika definisi adil adalah kesamarataan, maka hidup ini jelas tidak adil.
Sejak lahir kita sudah mengenyam ketidaksamarataan. Terimalah realitas bahwa dalam hidup ada kesetimpangan, kesenjangan dan perbedaan “level”. Jangan jadikan alasan untuk putus asa, tapi temukan cara untuk menikmatinya.

Kelima, tidak semua orang bisa menerimamu, sama seperti kamu tak bisa menerima semua orang.
Tiap orang punya standar dan preferensi penerimaannya masing-masing. Jangan kecewa kalau seseorang/sekelompok orang tak bisa menerimamu. Penolakan mereka tidak berarti kegagalan hidupmu.

Keenam, manusia tida bisa tidak judge the book by it’s cover.
Manusia adalah makhluk penilai. Reaksi pertama seseorang saat jumpa denganmu adalah menilai “permukaanmu”. Semua orang judge the book by it’s cover, tapi yang bijak, akan bersedia menilai lebih utuh dengan membuka dan baca isi bukunya.

Ketujuh, semua orang punya pergumulannya, hidupmu bukan satu-satunya cerita.
Kamu mungkin aktor utama untuk cerita hidupmu. Tapi orang lain bisa menganggapmu hanya figuran bagi cerita hidupnya. Jangan kecewa kalau orang lain mengabaikanmu. Fokuskan energi jalani ceritamu sebaik-baiknya.

Semoga bermanfaat.