Buat kamu yang aktif trading crypto apa kabarnya nih? Semoga tradingnya cuan terus ya. Nah kesempatan kali ini, aku mau bahas sebuah konsep di investasi crypto yang mungkin belum diketahui sama banyak orang. Kebanyakan pemain crypto itu kan biasanya ngelakuin jual beli crypto secara sederhana. Hari ini kita beli eh ternyata minggu depan harganya udah naik , terus kita jual dan dapet cuan deh. Kalau harganya turun ya kita cutloss atau jual rugi. Ada juga yang trading serius di pasar derivatif pake leverage. Dan sebagian lainnya ya main simpel aja dengan cara HOLD buat jangka panjang.

Sebetulnya ada beberapa cara lagi nih buat dapetin cuan dari crypto. Dan menurutku cara ini menarik banget. Salah satunya adalah dengan cara minning atau nambang aset crypto. Emangnya kenapa minning ini menarik? Alasannya sebetulnya sederhana. Karena cara inilah yang bisa otomatis ngasih pendapatan pasif buat kita. Ga perlu cape-cape trading atau kerja. Tapi kita tuh tetep dapet duit tiap hari dan waktu kita bisa dipakai buat ngerjain hal yang lain. Buat kamu yang udah terjun di crypto kemungkinan udah denger nih, kalau beberapa orang suka ngelakuin minning atau menambang crypto dengan peralatan komputer yang dilengkapi dengan grafikal canggih buat dapetin crypto kaya bitcoin atau ethereum gitu. Tapi cara kaya gini tentu aja ga bisa dilakuin sama semua orang. Karena cara ini butuh modal yang cukup besar, mulai dari beli peralatan, ngitung tagihan listrik, belum lagi makan banyak space dan juga menimbulkan kebisingan.

Tapi seiring dengan perkembangan crypto, proses minning ini ga perlu lagi pake komputer dengan grafikal canggih yang terus kerja 24 jam dan juga bikin tagihan listrik kita jadi mahal. Sekarang kita ngelakuin cloud minning atau proses minning secara digital. Tanpa perlu pakai perangkat hardware atau gadget khusus. Dan modal yang kita keluarin adalah aset crypto yang kita punya. Ko bisa ya? Jadi gini, ada perusahaan yang bikin penambangan crypto skala besar. Dengan space dan peralatan hardware yang optimal banget. Tapi mereka itu ga cuma nambang doang kerjaannya, mereka juga nawarin jasa penyewaan alat minning crypto tersebut secara online. Konsepnya ya mirip aja kaya orang yang punya apartement, bahkan mereka juga sewain apartement nya ke pihak ketiga.

Nah ini juga konsepnya sama, pengguna jasa sewa minning kepada pihak ketiga ini disebut dengan cloud minning. Semua mekanisme nya dijalankan di internet. Jadi ada perjanjian kalau kita punya hak terhadap aset minning mereka dalam periode waktu tertentu. Tentu aja alat minning nya tetap di kelola sama pihak perusahaan yang minjemin. Tapi hasil minning dari semua alat yang kita sewa itu ya jadi hak kita. Jasa cloud minning ini sebetulnya sudah ada sejak lama. Beberapa bahkan sudah berdiri sejak tahun 2014. Kamu bisa coba cek deh, beberapa cloud minning yang sudah populer. Konsepnya sih sebenarnya lumayan menarik ya, jadi kita cukup bayar sewa aja tanpa perlu musingin tagihan listrik, space ataupun proses pemasangan dan perawatan alat-alatnya.

Nah sekarang mungkin kamu pada penasaran nih, contoh cloud minning itu kaya gimana sih? Emangnya berapa persen imbal hasil atau keuntungannya? Cloud minning yang relatif aman dan punya rekam jejak yang bagus apa? Sebetulnya aku baru tau info yang menarik, jadi baru-baru ini, salah satu exchange crypto global namanya Bybit, mereka ngeluncurin cloud minning ethereum yang bisa dimanfaatin users buat nambang ethereum secara digital. Pake modal berupa stabel coin USDT. Cara kerjanya kaya gini, Bybit sebagai exchange itu ngasih penawaran kontrak ke kita, buat ngelakuin cloud minning yang dikelola sama minning pool namanya F2POOL.

Buat yang belum tau, jadi F2POOL adalah minning pool paling pertama di dunia yang udah beroperasi sejak tahun 2013. F2POOL sendiri udah dikenal luas di komunitas bitcoin dan ethereum sebagai tempat ngumpulnya para minners yang nawarin jasa minning secara digital dalam bentuk cloud minning. Dari semua cloudminning provider yang ada, bisa dibilang F2POOL ini punya rekam jejak yang paling lama, paling berpengalaman, dan profesional juga. Oke, terus penawaran cloud minning dari Bybit itu kaya gimana sih? Jadi kita ditawarin beberapa pilihan kontrak gitu, tulisan seperti 416% itu adalah estimasi imbal hasil setahun. Gede banget dong ya kalau bisa dapet keuntungan segitu. Ya emang gede, tapi kamu harus liat juga ya kontraknya itu berapa lama.

Misalkan kontraknya itu 7 hari, berarti imbal hasil kamu ya gakan sampai 416%. Harus dibagi dulu sama 365 hari terus dikali 7. Selain itu kamu juga harus pahami kalau angka tersebut adalah estimasi atau perkiraan. Karena proses minning itu ga bisa terlalu di prediksi secara pasti. Tergantung sama kondisi market crypto itu sendiri. Misalkan, ketika volume transaksi lagi tinggi banget, proses minning bakalan sedikit terhambat, karena jumlah request yang padat dan tingkat kesulitan algoritma yang harus dipecahkan minners juga makin sulit. Emangnya angka persentase tersebut dapetnya darimana? Angka ini diprediksikan dari jumlah ether yang dihasilkan tiap hash/detik kontrak tersebut dibikin.

Pada kenyataannya kan tentu harga ether sendiri berubah-ubah. Dan juga jumlah hash/detik berfluktuasi. Terus ada fee juga, fee ini adalah harga sewa dari kontrak tersebut. Jadi setiap produk, harga sewanya juga bervariasi. Kamu tinggal pilih aja mana yang cocok sama modal kamu. Mungkin kamu penasaran apa itu hashrate. Hashrate sederhananya adalah kecepatan buat mecahin hash transaksi per detik. Semakin cepat hashrate nya, berarti semakin cepat juga alat minning tersebut bisa nambang aset crypto. Menarik ya, dengan konsep cloudminning ini kamu tuh bisa nikmatin passive income dengan nyewa peralatan minning dari para minners. Dan dalam kasus ini tuh dijembatani oleh Bybit selaku exchange. Hasil cloudminning nya bisa kamu dapetin dalam bentuk ether yang dibayarin setiap hari dari jam 10-11 pagi.
Dan pembayaran kontraknya pake UDT.

Oh iya perlu diperhatikan juga nih, kalau produknya masih tersedia tulisan yang bakal muncul itu adalah beli sekarang. Sementara kalau produknya ga tersedia bakalan muncul tulisan terjual habis. Jadi konsepnya itu cepet-cepetan gitu. Mirip kaya di P2P lending. Sekarang mungkin kamu penasaran kenapa tawaran produknya berubah ubah kaya gitu. Kenapa ga tetap aja? Jadi gini, produk yang ditawarkan itu sudah dihitung sama algoritma supaya bisa seakurat yang sudah diprediksi. Sementara besaran block reward minning difficult itu kan terus berubah ubah. Jadi tawaran produk contract cloud minning ini bakalan terus ngikutin kondisi market yang lagi berjalan. Supaya estimasinya itu akurat, dan ga over promise juga.

Sebetulnya imbal hasil dari cloudminning ini menarik ga sih? Menurutku lumayan bagus ya, itu ada di atas platform kompetitor yang estimasinya sekitar 151% per tahun. Coba kamu recheck lagi aja ya sama cloudminning provider lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published.