Apakah hutang bisa dibayar dengan loa (low of attraction)? Tidak bisa. Apakah hutang bisa dibayar dengan doa? Tidak bisa. Apakah hutang bisa dibayar dengan lotre? Tidak bisa. Apakah hutang bisa dibayar dengan bantuan orang lain? Tidak bisa. Pada kesempatan kali ini kita akan belajar gimana caranya kita bisa bebas dari hutang.
Mengapa tidak bisa? Karena hutang disebabkan karena 2 hal :

Yang pertama adalah kurangnya pengetahuan tentang keuangan. Yang kedua adalah habit buruk.
Kalau 2 hal ini tidak diperbaiki terlebih dahulu, mau banyaknya doa, mau banyaknya uang yang didapatkan, menang lotre sekalipun, ga akan bisa buat bayar hutang. Mungkin hutang bisa dibayar hari ini, tapi karena 2 hal tadi kita malah jadi punya lebih banyak hutang. Kalau kita punya habis miskin, kita jadi otomatis miskin. Kalau kita punya habit kaya, kita otomatis jadi kaya.
Saya ga bilang ke kalian untuk berhenti berharap, berhenti bekerja atau bahkan berhenti berdoa. Tapi kalau habit kalian tidak diubah, itu semua ga ada gunanya. Itu semua hanya omong besar.
Kesempatan kali ini, saya akan bantu kalian untuk membayar hutang kalian. Bukan dengan uang. Karena seperti yang saya katakan tadi. Tapi dari mindset dan strategi yang akan saya share disini.

Mindset dan strategi yang saya lakukan sendiri untuk membayar hutang-hutang saya. Artikel ini jauh lebih berharga dibandingkan hutang-hutang kalian. Karena artikel ini adalah buah dari jatuh dan bangunnya saya. Hutang terbayar, eh hutang lagi. Terus seperti itu dengan hutang lagi yang jauh lebih besar. Dan saya punya snowball effect bukan aset melainkan hutang. Dan disini kita akan meruntuhkan dogma lain yaitu hutang tidak bisa dibayar dengan uang. Kalau kalian mau hutang kalian terbayar dengan lunas, baca artikel ini sampai habis ya.

Namun bagaimana dengan hutang baik? Dulu saya percaya dengan adanya hutang baik. Tapi pandemi mengubah dasar pemikiran kita. Pada tahun 2020 saya melihat banyak sekali orang yang awalnya punya hutang baik (good debt) tapi ternyata good debt tersebut berubah menjadi bad debt / menjadi hutang yang buruk. Saya punya teman, dia punya beberapa unit kos kosan yang akhirnya NPL (non profit loan) karena pendapatan dari kos tiba-tiba menguap begitu saja. Jadi yang namanya hutang tetap hutang. Mau hutang baik, mau hutang buruk, tetap hutang. Intinya jangan berhutang apapun tujuannya. Kalau ga ada uang, jangan beli, jangan dipaksakan. Jadi gimana caranya kita bebas dari hutang? Kalau kita sudah terlanjur mempunyai hutang?

Langkah pertama adalah hitung jumlah semua hutang kalian. Tujuannya adalah untuk mengetahui dimana posisi kita sekarang. Kalau kita tau dimana posisi kita sekarang, kita bisa menentukan arah selanjutnya. Bisa menentukan tujuan dan mengatur strategi. Jadi kalian list total hutang kalian, mana yang bisa dibayar duluan dan jatuh temponya. Sebisa mungkin kalian list per bulan untuk mengetahui sampai sejauh mana progress kita. Tujuan kedua adalah untuk mengetahui kebocoran finansial kita. Saat kalian mentotal semua hutang kalian, saya yakin pasti kalian mindblowing. Wah uang sebanyak ini sudah saya habiskan untuk apa saja ya? Masalahnya, kadang orang-orang yang terlanjur punya hutang banyak gamau mentotal semua jumlah hutangnya. Dengan alasan bisa stress lah, makin depresi, dll. Tapi mau bagaimana lagi, ini adalah steps yang ga bisa di skip. Pesan saya buat kalian yang sedang terlilit hutang, gapapa, ga usah malu. Namanya orang pasti melakukan kesalahan. Kalau hutang kita banyak, berarti tagihan kita juga banyak. Jadi kita mungkin harus lebih giat lagi bekerja, mencari pekerjaan sampingan, atau mengurangi gaya hidup kita.

Langkah kedua adalah list semua pengeluaran kita. Nah di step sebelumnya kita sudah list nih semua hutang kita. Totalnya berapa, jatuh temponya kapan dan berapa minimumnya. Di step ini kita wajib untuk menulis semua pengeluaran kita. Tulis mulai dari pengeluaran yang pasti. Misalkan untuk biaya air, listrik, uang keamanan lingkungan, makan, bensin, uang sekolah anak, dll. Intinya semua yang pasti ada setiap bulan. Setelah itu kita list semua pengeluaran kita. Pengeluaran yang seharusnya ga perlu. Seharusnya ga penting dan bisa ditunda. Misalkan seperti ngafe, nongkrong bareng sama temen-temen. Makan di luar, main, nonton, liburan, beli tas, sepatu, gadget, dll. Nah saya beritahu berapa sih jumlah pasti pengeluaran kita. Caranya adalah dengan membuat 3 toples. Kita bisa isi toples yang pertama dengan bon pengeluaran sehari-hari kita. Misalkan belanja di pasar, bahan makanan, beli susu, dll. Kemudian toples kedua di isi dengan pengeluaran tersier kita. Pengeluaran yang seharusnya ga perlu dilakukan. Misalkan beli baju, tas, gadget, dll. Toples ketiga adalah isinya pengeluaran darurat kita. Misalkan mobil tiba-tiba mogok, ada undangan pernikahan, biaya berobat, dll.

Nah kita jadi punya 3 toples. Di akhir bulan, kita bongkar toples-toples ini. Dan kita hitung berdasarkan pos nya masing-masing. Kita akan tau kebocoran finansial kita ini ada di pos apa. Jadi jumlah pengeluaran kita ga di kira-kira. Semuanya ga ada yang di kira-kira disini. Justru kira-kira ini bikin kita punya hutang banyak. “Kira-kira saya bisa bayar ko” Tapi nyatanya tidak. “Kira-kira hutang saya cuma 50 jutaan ko” Tapi nyatanya 500 juta. Jadi berhentilah mengira-ngira dan mulai menghitung dengan pasti.

Langkah ketiga adalah list semua pendapatan kalian. Nah kabar buruknya mungkin pendapatan kalian ga cukup untuk membayar cicilan. Tapi gapapa. Kita list dulu yang penting. Berapa sih jumlah pendapatan kalian. Terutama bagi kalian yang punya pendapatan dari berbagai sumber. Tujuannya apa? Tujuannya untuk mengetahui sebenarnya kita ini bisa bayar engga sih setiap bulannya. Kalau cukup, simpel, kita tinggal mengurangi gaya hidup kita aja. Kalau ga cukup inilah yang agak membingungkan.

Langkah keempat adalah kita bayar minimum dulu. Jadi kalau kalian hutang di kartu kredit, hutang yang bisa dibayar minimum, kita bayar minimum dulu. Kita bayar minimum dulu untuk menghindari penagihan debt collector. Yang penting sekarang kalian bisa fokus bekerja ga ditelponin sama debt collector. Sementara kita menata hutang dan kehidupan kita kembali. Pelan tapi pasti yang penting ada progressnya. Yang penting habitnya terbentuk dulu, habit untuk ga ngutang lagi, habit untuk ga gesek kartu lagi, habit untuk bisa menahan diri, habit untuk menghitung semua jumlah pendapatan dan pengeluaran kita.

Langkah kelima prioritaskan hutang yang paling kecil. Kita jadi lebih bersemangat ketika hutang-hutang kita lunas. Meskipun kecil, kita bisa merasa termotivasi bahwa ternyata kita bisa kok! Yang kedua adalah terhindar dari biaya yang ga perlu. Seperti biaya materai, biaya lembar penagihan, finance charge yang gatau itu buat apa, biaya keterlambatan, bunga, dll. Memang kelihatannya kecil, tapi bisa menjadi kebocoran pundi-pundi finansial kita.

Langkah keenam adalah renegosiasi hutang yang besar. Kalau kalian sudah mentok ga bisa bayar, kalian bisa mengajukan opsi restruktur. Terutama untuk hutang yang punya potensi bunga perbulan. Kalau kalian hutang di bank, sebenernya bank itu juga gamau kalau kalian gabisa bayar. Ga mau kalau kalian lari. Mereka hanya ingin kalian bisa bayar. Meskipun akhirnya bank rugi karena hutang kita harus dialihkan pada kolektor atau pihak ketiga. Di dalam tahap ini, kalian ga usah mikirin lagi tentang BI Cheking. Tujuan kita adalah keluar dari hutang. Dan kita keluar untuk selamanya. Ga cuma di bank, mungkin kalau kalian hutang di perseorangan, kalian juga bisa melakukan restruktur. Berbicara heart to heart, jangan lari. Katakan maksud baik kalian bahwa kalian tidak akan membawa lari uang. Kalian hanya mau mencicil dalam jumlah waktu tertentu. Sebisa mungkin tanpa bunga.

Langkah yang ketujuh adalah ubat habit. Tadi saya sudah katakan di awal bahwa doa tidak bisa membayar hutang. Mukjizat juga tidak pernah bisa membayar hutang. Lotre pun ga pernah bisa bayar hutang. Banyaknya uang, ga bisa membayar hutang. Kalau kalian mau bebas hutang untuk selamanya, hutang hanya bisa dibayar dengan perubahan habit. Habit apa tepatnya yang harus dirubah? Yaitu habit membeli sesuatu dengan cara mencicil. Habit sesuatu dengan cara paylater atau dibayar nanti. Habit membeli sesuatu dengan cara menggesek kartu. Habit menghabiskan uang tanpa menabung untuk dana darurat. Kalau kalian punya habit seperti diatas, ubah SEKARANG! Ubah dengan membeli sesuatu melalui cash. Kalau pengen sesuatu dan ga ada uangnya, ga usah beli sekalianpun gapapa.

Coba bayangkan ini, si Arman punya gaji 7 juta rupiah. Dia ingin handphone baru seharga 20 juta, yang mana jauh diluar kemampuan kantongnya. Tapi karena udah kepengen banget, akhirnya ia putuskan untuk beli dengan cara mencicil. 850 ribu per bulan selama 2 tahun. Wah kelihatannya ringan banget. Ini solusi. Solusi sih tapi ini kebiasaan toxic. Arman kemudian hari pengen beli yang lain lagi. Pengen laptop juga yang harganya 20 juta. Hutang 800 ribu lagi per bulan kan kayanya saya masih bisa deh. Dan kebiasaan ini terus berlanjut hingga akhirnya cicilannya melebihi pendapatannya. Di titik ini Arman mulai galau, stress dan depresi.

Langkah yang kedelapan adalah cari side-hustle. Side-hustle maksudnya adalah pekerjaan sampingan. Terutama untuk kalian yang pendapatannya ga cukup untuk membayar cicilan. Mungkin aja kalian bisa menjadi agen properti, agen asuransi mungkin. Atau kalau kalian punya skill tertentu kalian juga bisa menjual di media digital. Siapa tau kalian pandai menggambar, pandai bikin logo, pandai membuat video mungkin. Di era sekarang ga susah ko untuk menemukan pekerjaan yang bisa didapatkan dari seluruh dunia. Enaknya lagi dengan bayaran dollar. Tapi ada juga yang beranggapan bahwa melunasi hutang bisa dengan cara trading forex, saham dan crypto. Kalian lupakan saja ya karena hal itu bukanlah pekerjaan. Itu adalah investasi. Dan jenis investasi yang high risk. Terutama untuk kalian yang belum punya skill nya. Dan jangan pernah berpikir untuk trading seperti itu dengan tujuan untuk melunasi hutang. Saya jamin deh hutang kalian akan menjadi lebih banyak. Kalau mau investasi begitu harus pakai uang dingin. Bukan uang yang seharusnya dipakai untuk bayar tagihan. Apalagi kalau sampai rakus dan pinjem duit orang. Cari pekerjaan sampingan yang bener-bener pekerjaan nyata yah.

Langkah ke sembilan adalah kurangi liabilitas. Kurangi pengeluaran yang ga perlu, kalau bisa kurangi cicilan yang memberatkan. Misalkan ada cicilan mobil, motor. Kita bisa menjual mobil dan motor kita kalau mobil atau motor kita ini bukan aset. Bukan sesuatu yang menghasilkan uang untuk kita. Kita ga akan mati ko kalau ga punya mobil. Kita ga akan mati kok kalau naik angkot atau grab. Tapi kita pasti mati kalau hutang kita bunga berbunga. Kita pasti mati kalau kita membela gengsi kita. Udah mah pokoknya ga bisa bayar, sekarang bunganya berbunga. Hmmmmm mantap kan.
Jadi kurangi liabilitas, gengsi dan juga media sosial. Seperti facebook, instagram, dll. Mengapa kita harus menghindari media sosial itu? Karena waktu kita berselancar, kita akan ditampilkan iklan oleh vendor-vendor dan influencer. Kita juga akan melihat temen-temen kita pada party, nongkrong-nongkrong di kafe yang baru, punya barang baru, tapi kita kan gatau di balik medsosnya, mungkin saja mereka juga punya hutang yang besar. Mungkin mereka juga punya kesulitan finansial.

Semoga bermanfaat ya. Jangan lupa sebarkan kepada yang lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.