Bayangkan otak kita ini super komputer. Perlu diinstal dengan berbagai macam aplikasi. Orang menjadi kaya karena aplikasi yang terinstal di super komputernya atau otaknya. Aplikasi dalam otak kita itu disebut habit. Hari ini kita akan belajar habit (aplikasi) yang terinstal di otak orang kaya.

Jadi sebenernya habit ini apa sih. Habit adalah suatu aktivitas yang kita kerjakan dengan otomatis. Habit adalah hasil dari algoritma yang luar biasa yang ada di otak kita. Kalau kita punya habit buruk. Hasilnya pasti buruk. Begitupula bila kit punya habit baik, hasilnya pasti otomatis baik. Jadi kalau kita mau jadi atlit hebat, kita belajar habitnya. Kalau kita mau menjadi juara, kita belajar habitnya. Kalau kita mau jadi kaya, juga sama kita belajar habitnya. Kesimpulannya mudah kan kalau kita punya habit orang kaya ya pasti kita akan kaya juga. Otomatis artinya bukannya tidak bekerja, tapi ga terlalu banyak effort yang dilakukan, efektif, produktif, dan mungkin jauh lebih cepat.

Habit yang pertama adalah goal oriented.
Kalau kamu ingin berhasil di bidang apapun kamu harus punya goal. Orang kaya mempunyai pemikiran dan goal jangka panjang. Kamu bagaimana? Apakah kamu sudah pernah membuat goal? Gimana hasilnya? Dan membuat goal ini ada caranya loh. Sudah banyak sekali saya membahas tentang goal di artikel di website 1style.id ini bisa dicari lagi ya kalau belum baca. Intinya orang kaya itu punya goal dan tujuan di dalam kehidupannya.

Habit yang kedua adalah continuous learner.
Orang kaya adalah orang yang terus belajar. Mereka belajar ga terikat pada institusi pendidikan. Dan ga pernah berhenti belajar meskipun sudah putus dari bangku kuliah. Sementara, orang miskin adalah orang yang mengira untuk mendapatkan pendidikan harus ke sekolah. Dan mengira proses belajar selesai ketika sudah lulus kuliah. Padahal pendidikan dan sekolah itu adalah 2 hal yang jauh berbeda. Kalian pernah berpikir ga tentang hal ini? Makanya banyak orang yang sekolahnya ga pinter, ga tinggi, tapi bisa sukses. Semua pemimpin besar adalah orang yang terus belajar dan mengembangkan dirinya. Mereka adalah orang-orang yang suka membaca. Kesalahan terbesar dari orang miskin adalah gagal berinvestasi pada diri sendiri. Mereka lebih suka membuang uangnya karena termakan rayuan platform investasi dengan hasil yang menggiurkan daripada belajar suatu skill. Lebih suka untuk menghabiskan uangnya untuk liabilitas daripada untuk menginvestasikan pada diri sendiri. Padahal investasi terbaik adalah investasi dari leher ke atas.

Habit yang ketiga adalah result driven.
Orang kaya adalah orang yang terobsesi dengan hasil. Bila suatu rencana ga bagus, mereka menggantinya dengan suatu rencana yang lain dengan cepat. Sementara orang miskin terus mengerjakan sesuatu yang mungkin ga ada hasilnya. Mengapa? Karena orang miskin lebih banyak dikuasai oleh rasa takut. Rasa takut untuk keluar dari zona nyaman. Orang kaya, selain punya goal dia juga mengevaluasi dari hasil pekerjaan dan strateginya. Istilahnya mereka punya data parameternya, punya analitiknya yang digunakan untuk mengambil keputusan di masa depan. Misalkan di tahun 2019 penghasilan kita 20 juta. Di 2020 penghasilan kita 20 juta. Di 2021 penghasilan kita 20 juta juga. Dan dengan uang 20 juta ini kelihatannya cukup nyaman ya. Dan kebanyakan orang sih mungkin fine-fine aja. Tapi untuk orang kaya, mereka tau ada something wrong disini. Artinya mungkin pekerjaan kita stuck, atau mungkin skill kita ga grow.

Habit yang keempat adalah spend less.
Orang kaya sih mudahnya membelanjakan uangnya ga lebih dari pendapatannya. Menyisihkan pendapatannya di depan untuk kemudian diinvestasikan. Jadi bukan ada sisa baru diinvestasikan. Yang benar, kalau ada sisa baru digunakan untuk hal-hal yang lain. Nomor 1 adalah digunakan untuk investasi. Jadi misalkan gaji kita 10 juta. Tantangannya adalah bagaimana mengubah 10 juta kita ini menjadi 10 juta lainnya tanpa perlu bekerja lagi di kemudian hari. Kalau orang miskin gimana? Dapat 10 juta kalap deh.

Habit yang kelima adalah comfortable with say no.
Orang kaya adalah orang yang bisa berkata tidak. Misalkan : mau ikut investasi ini ga, nanti dapat segini loh. Tidak ah terimakasih. Party-party yu. Sorry next time aja.
Bukan berarti orang kaya ini menghindari kesempatan ya gays. Tapi mereka punya critical thinking. Mereka fokus dan ga mudah terdistract oleh hal-hal yang lainnya. Misalkan kita agen asuransi. Terus kita ditawarin MLM ini. Ikut. Ditawarin lagi MLM lainnya. Ikut lagi. Ditawarin money game. Ikut lagi. Ditawarin investasi saham. Ikut lagi. Ditawarin lagi bisnis yang lainnya. Ikut lagi. Terus kemudian kapan kerjanya? Emangnya kita superpower? Superman? Atau kita punya liliput yang bekerja dirumah? Orang kaya ini adalah orang yang sangat amat pelit dengan waktu dan energinya. Karena 2 hal tersebut adalah aset yang ga bisa diciptakan lagi.

Habit yang keenam adalah spend time with quality people.
Orang kaya dan berhasil ini seringkali dianggap sombong atau circle nya ga mudah ditembus. Sebenernya mereka hanya ingin menghabiskan waktu dengan orang-orang yang mereka anggap penting. Mungkin keluarga, rekan bisnis atau inner circle mereka yang mereka anggap penting. Karena bagi mereka waktu adalah sesuatu yang sangat berharga. Seperti yang saya katakan tadi mereka ga mau menghabiskan waktu dengan orang yang mereka anggap mempunyai fame yang negatif dan hanya membuang-buang waktunya saja.

Habit yang ketujuh adalah focus on opportunity.
Orang kaya adalah orang yang fokus dan mengambil kesempatan. Kapanpun kesempatan itu datang. Sementara orang miskin menunggu kesempatan itu datang. Dan ketika kesempatan datang mereka banyak alasan.

Habit yang kedelapan adalah delay gratification.
Orang miskin ini adalah orang yang gabisa menahan dirinya sendiri. Sering kita denger istilah instant gratification. Ini adalah lawan dari delay gratification. Sering juga kita denger dengan sebutan OKB atau orang kaya baru. Misalkan punya duit yang mungkin ga seberapa tapi lifestyle nya sudah ala sultan. Alih-alih membeli aset. Mereka malah membeli liabilitas. Dan parahnya, membeli sesuatu hanya untuk dikomen oleh orang atau di like di medsos. Orang miskin gabisa menahan dirinya untuk belanja. Misalkan ada hp samsung terbaru. Lagi pre order cicilannya nol persen dan bonusnya banyak banget. Kebetulan limit kartu kredit juga lagi lowong nih. Orang miskin langsung cus ke toko hp atau ikut PO nya. Sementara orang kaya mungkin berpikir sebaliknya. Masih banyak kebutuhan nih, hp yang lama masih bagus, mending buat beli saham aja deh.

Habit yang kesembilan adalah philantropic action.
Maksudnya adalah orang kaya ini mengembalikan kekayaannya, kepada dunia. Mereka adalah orang yang memberikan kebaikan pada orang-orang yang mungkin kurang beruntung. Mungkin dengan melakukan derma, memberikan pada yayasan, membangun sekolah, rumah sakit, tempat ibadah, dll. Inilah yang membuat mereka makin kaya. Karena kalau kita melakukan kebaikan pada orang lain, itu sama dengan memberikan pelumas pada rejeki kita. Warren buffet menyumbangkan 45 miliar dolar kekayaannya melalui yayasan. Bill gates pun melakukan hal yang sama. Dan ia terus berkomitmen menyumbangkan 95% total kekayaannya. George soros menyumbangkan sekitar 60% kekayaannya.

Habit yang kesepuluh adalah action.
Orang kaya adalah a do-er. Orang yang melakukan. Sementara orang miskin adalah orang yang suka menunda-nunda. Inilah yang membuat orang kaya menjadi kaya karena mereka berani mencoba. Sementara orang miskin hanya menunggu.

Jangan lupa disebarkan ya.

Image Designed by rawpixel.com / Freepik

Leave a Reply

Your email address will not be published.