Apa gaji kamu sekarang cukup untuk ke depannya? Coba deh pikirin lagi pertanyaan tersebut. Mungkin sekarang kamu udah kerja dan punya cukup penghasilan untuk diri kamu sendiri. Tapi ke depannya kamu akan makin banyak tanggungan. Coba pikirin aja, pasangan, anak, orang tua, bahkan mungkin sampai mertua akan jadi tanggungan kamu ke depannya. Dan semua itu butuh duit. Ga sedikit juga menyekolahkan anak, liburan, nyicil rumah, biaya kesehatan juga kalau misalkan amit-amit ke depannya kamu ga sehat. Butuh duit berapa ya itu semuanya kira-kira.
Ga sedikit kan, tapi ya emang faktanya itu kaya gitu. Susah juga untuk dihindari.

In general kebutuhan kamu akan uang itu akan meningkat beriringan dengan fase kehidupan kamu. Ketika semua kebutuhan yang tadi dikatakan menjadi nyata, apa penghasilan plus tabungan kamu itu udah cukup untuk semua itu? Kalau kamu mulai khawatir setelah baca hal tadi, disini kamu akan belajar gimana caranya buat siap-siap ngadepin masa penuh tanggungjawab tersebut. Supaya kamu ga usah ngutang sana sini. Kamu akan belajar soal investasi. Mulai dari apa itu investasi, kenapa itu penting dan gimana caranya supaya kamu bisa berinvestasi secara tepat dan aman.

Sebenernya apa itu investasi?
Kalau kita mengacu kepada Eduardus Tendelilin, investasi itu adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Atau bisa disederhanakan seperti , investasi itu adalah sebuah kegiatan kamu mempersiapkan dana atau sumber daya lain sekarang, untuk bisa dapet untung di masa depan. Masih susah dimengerti? Gini deh.
Coba bayangin kamu masukin uang 50 ribu di sebuah kotak. Nah si kotak ini tuh bisa menggandakan uang kamu. Syaratnya cuma 1 , itu duit ya kamu simpan ga boleh dipakai selama 2 tahun.

Nah kegiatan kamu menyimpan uang ke dalam kotak ini bisa disebut sebagai investasi. Meskipun ya kalau ada orang yang nawarin kamu investasi kaya gitu ya JANGAN PERCAYA. Itu fix penipuan. Kalau kamu pikir dari penjelasan barusan terus kamu mikir kenapa banyak orang yang berbondong-bondong mau investasi, ya jelas karena ada potensi untung nya dong.
Tapi jangan dibayangin kalau kamu mau investasi buat dapetin untung yang gede doang. Malah sebenarnya kamu harus mikirin secepatnya sekarang juga tentang investasi kamu itu bisa dimasukin kemana.

Karena semakin kamu tunda berinvestasi, harta kamu ternyata makin terancam. Buat mengerti pernyataan tersebut, kamu harus ngerti sama yang namanya inflasi. Inflasi secara singkat bisa dijelaskan sebagai meningkatnya harga barang dan jasa seiring waktu. Menjelaskan inflasi ini emang paling enak pakai contoh. Kamu inget ga harga mie instan waktu tahun 2000 an? Sekitar 500 an rupiah loh. Sekarang itu 2500 an kan. Mie instan naik sudah 4x lipat. Nah masalahnya, duit di dompet kamu itu ga ikut naik nilainya , sama juga kalau kamu taro duit tersebut di bank. Duit 50 ribu kamu dulu, sekarang dan sampai 5 tahun ke depan itu juga tetap aja nilainya 50 ribu.

Sementara itu apa yang bisa dibeli sama 50 ribu sekarang dan 5 tahun ke depan, jelas beda ya. Inget aja sama konsep mie tadi. Dan harga barang lain pun seperti itu. Inget-inget aja waktu harga tahun 2010 harga barang-barang berapa seperti beras, telur dan minyak. Dan bandingkan dengan harga barang-barang tersebut sekarang. Harga barang-barang elektronik juga naik, harga jasa apapun itu juga naik, biaya pendidikan anak naik, kesehatan pun naik. Nah disinilah investasi bisa menolong kamu melawan inflasi. Kalau kamu investasikan uang kamu dan kenaikan nilai investasi kamu lebih tinggi dari tingkat inflasi yang terjadi, uang kamu aman. Simpel kan.

Contoh nya dari januari-desember kemarin tahun 2019, di Indonesia secara keseluruhan harga barang dan jasa itu naik 2,72$. Berarti tahun 2019 itu inflasinya 2,72%. Jadi asal nilai keuntungan investasi kamu itu ada di atas 2,72% berarti kamu ga rugi. Nah jadi kamu dan saya setuju ya bahwa investasi itu penting. Sekarang pertanyaannya kamu itu bisa investasi kemana aja sih?
Dan yang mana yang cocok buat kamu? Aset-aset yang kaya gimana yang bisa dipakai buat investasi?
Aset yang sering digunakan untuk investasi itu ada 2 : ada aset riil, dan aset finansial. Apa bedanya aset riil dan aset finansial?

Aset riil itu adalah aset yang berwujud, contohnya emas, rumah dan tanah. Ini juga bisa dipakai sebagai alat investasi. Biasanya barang-barang yang orang bilang worth it, buat dipertimbangkan untuk investasi itu adalah barang-barang yang harganya diprediksi selalu naik. Kaya tanah, itu kan prediksinya selalu naik setiap tahun.
Aset finansial adalah meningkatkan aset yang kita punya di surat berharga. Contohnya itu kaya saham, obligasi, dll. Karena aset finansial ini biasanya masih kurang akrab di berbagai kalangan orang, nah saya akan menjelaskan secara khusus tentang aset finansial.

Kita akan bahas 3 aset finansial yang biasanya orang pertimbangkan untuk investasi.
Yang pertama, saham. Saham merupakan secarik kertas yang menunjukkan kepemilikan perusahaan. Kamu pasti pernah denger lah berita tentang jual beli saham. Kalau misalkan kamu beli saham bank bca sebanyak 5%. Nah berarti kamu menjadi pemilik bank bca tersebut sebanyak 5%. Buktinya adalah kertas kepemilikan perusahaan bank tersebut. Nah kertasnya itu namanya saham.
Yang kedua adalah obligasi. Obligasi singkatnya adalah surat hutang.
Yang ketiga adalah reksadana. Ini adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan ke portofolio efek oleh manajer investasi.

Jadi kalau kamu berinvestasi lewat reksadana, berarti kamu ini cuma nitipin uang aja ke sebuah lembaga. Lembaga ini disebutnya manajer investasi. Nanti dia yang mengelola. Cuma resikonya dan keuntungannya semuanya tetap ada di kamu. Dari seluruh hal yang tadi dijelaskan, yang paling cocok buat kamu itu yang mana nih sebenernya? Kalau menurut saya, buat kamu yang belum pernah cobain investasi sama sekali, kamu bisa coba investasi reksadana. Kenapa?

Pertama, uang kamu akan dikelola sama orang yang memang sudah berpengalaman. Salah satu masalah investasi itukan beresiko. Mau ga mau dengan ambil investasi itu berarti kamu juga harus siap kalau uang kamu hilang. Nah ini akan menjadi tambah beresiko kalau misalkan kamu ga tau apa-apa. Jadi kalau misalkan kamu emang ga ngerti, soal gimana caranya mengelola investasi, ya serahin aja ke orang yang udah ahli. Asal kamu bisa milih manajer investasi yang terpercaya, dan kamu sendiri bener-bener tau tujuan investasi kamu, kamu bisa konsultasiin ke manajer investasinya dan langkah-langkah selanjutnya akan jauh lebih aman.

Yang kedua, uang kamu itu bisa dimasukin dan diambil lagi kapanpun. Karena di reksadana itu ga ada waktu penyimpanan. Ga seperti obligasi dan deposito. Jadi kalau misalkan kamu tiba-tiba butuh uang, ya udah tinggal hubungin aja manajer investasi dan mencairkan reksadana kamu. Nanti beliau lah yang akan urus. Dan dalam waktu 3-7 hari uang kamu akan balik ke rekening kamu.

Yang ketiga adalah karena keuntungannya ga dipotong pajak. Beberapa aset finansial itu kena pajak loh. Obligasi contonya, itu kena pajak. Keuntungannya itu dipotong sama pajak dulu. Nah jadi jelas lah ya kenapa reksadana itu jadi kelebihan.
Yang keempat itu adalah terjangkau. Dana awal untuk investasi di reksadana itu relatif kecil banget kalau dibandingkan dengan investasi yang lain. Emas, tanah itu kan butuh dana yang sangat besar. Kalau di reksadana itu minimal hanya 100 ribu, plus biaya beli dan jual, ga ada pajak dan bebas dicairkan kapanpun.

Tapi kita juga harus ingat bahwa investasi itu ada resikonya. Dan seperti yang saya bilang diatas, kalau kamu ga tau apa yang kamu lakukan, resikonya jadi tambah besar kan buat kamu. Kamu pasti pernah denger berita-berita tentang investasi bodong, terus kehilangan 50% hartanya di pasar saham. Jadi kamu perlu berhati-hati BANGET dalam menentukan tempat kamu berinvestasi. Jadi sebelum kamu masukin uang kamu ke reksadana misalkan, kamu harus paham dulu soal keamanan. Langkah-langkah apa saja yang buat kamu yakin kalau kamu sudah berinvestasi di tempat yang tepat.

Pastikan jasa investasi yang kamu pakai itu diawasi oleh OJK. Kamu tinggal akses langsung aja ke website ojk.go.id kalau misalkan sudah terdaftar disitu udah hampir pasti kalau tempat tersebut itu aman dan bukan investasi bodong.
Kemudian pastikan identitas perusahaannya. Kalau nama perusahaannya ga jelas, kamu jadi ga bisa cek ulang kan. Kamu juga harus cek alamat kantor dari perusahaan tersebut. Apakah alamat tersebut fiktif atau tidak. Kemudian selanjutnya khusus untuk investasi reksadana, pastikan kamu berurusan dengan agen yang memiliki izin WAPERD dan bekerja di perusahaan yang mempunyai izin APERD.

WAPERD adalah singkatan dari wakil agen penjual efek reksadana. Nah ini adalah orang atau agen nya yang sudah dikasih izin sama OJK untuk melakukan transaksi reksadana. Sedangkan APERD itu adalah perusahaannya yang juga harus dikasih izin sama OJK. Nah ini sebenernya catetan saja. Di indonesia, individu yang punya izin WAPERD itu ga bisa menjual jasanya secara individu atau tanpa mewakili perusahaan. Jadi kalau ada yang nawarin investasi reksadana atas nama individu, itu ilegal berarti.

Gimana? Udah siap untuk berinvestasi?

Leave a Reply

Your email address will not be published.