Ga orang dewasa ga anak kecil, semuanya punya impian jadi orang kaya. Karena dengan uang kita bisa membeli apapun yang kita mau. Tapi sejak kapan, manusia ini diciptakan punya misi kehidupan untuk menjadi kaya? Sebenarnya kaya itu apa sih? Kalau menurut kamur besar bahasa indonesia, kaya itu artinya memiliki banyak sekali uang, harta, dll. Bukannya saya ga mau kaya, saya juga mau kaya. Tapi bukan kaya menurut ukuran orang-orang. Kalau kaya itu hanya punya banyak uang dan harta, itu adalah dogma. Dogma adalah sesuatu yang dipercayai oleh mayoritas orang , tapi salah. Justru misi dari website ini adalah membebaskan kalian dari dogma. Kesempatan kali ini saya akan menjelaskan definisi baru tentang kaya. Karena materi ini cukup berat dan cukup daging, jadi pastikan selama beberapa menit ke depan ga ada gangguan atau distraction ya.
Kaya menurut dogma. Apa itu kaya menurut dogma? Definisi kaya setiap orang itu bisa berbeda-beda. Tapi 80% mempunyai definisi kaya adalah punya banyak harta ataupun uang. Kembali lagi, kalau kaya itu artinya cuma punya harta dan uang yang banyak, saya punya pertanyaan. Bagaimana dengan Mahatma Gandhi? Bagaimana dengan Ibu Theresa? Mereka adalah orang-orang yang sukses dan berhasil. Kalau ukuran sukses dan kaya itu hanya karena materi dan uang saja, itu salah besar. Kalau ukuran kaya hanya berdasarkan uang, mengapa banyak orang kaya, kaya menurut ukuran mayoritas orang, mati bunuh diri, kecewa dengan kehidupan. Mengapa banyak orang yang merasa hampa hidupnya. Meski punya banyak materi.
Ya ga ada yang salah dengan punya banyak harta dan uang, itu ga ada yang salah. Selama materi dan uang itu bisa memberikan makna untuk kehidupan kita. Orang yang punya misi hidup mengejar kekayaan menurut dogma atau menurut pandangan mayoritas orang, in the end kebanyakan orang akan merasa kecewa. Kalian harus memahami 1 fakta ini. Kaya dan bebas finansial itu adalah 2 hal yang berbeda. Karena seseorang bisa saja kaya, tapi ga bebas secara finansial. Punya banyak uang dan materi ga berarti kita bebas secara finansial. Contoh misalkan kalian punya uang sebanyak 20 miliar. Dengan uang itu, kalian bisa dibilang sebagai orang kaya. Tapi ga berarti kamu bebas secara finansial. Kalian bisa dibilang bukan orang kaya, meskipun punya banyak uang. Disaat kalian merasa ga fullfilled dengan apa yang kalian punya. Atau apa yang bisa kalian beli dengan uang kalian yang banyak itu?
Misalkan dulu naik inova aja bahagia. Sekarang kamu harus naik porche atau lamborghini agar bisa bahagia. Dan agar bisa percaya diri. Dulu minum aqua bisa, sekarang minumnya equil. Dulu naik pesawat kelas ekonomi bisa. Sekarang mintanya first class. Kalau ga gitu ga berangkat. Dulu makannya nasi sama sambal bisa. Sekarang mungkin tetap nasi dan sambal tapi di restoran mahal. Dulu tidur di kamar hotel tipe deluxe biasa bisa. Sekarang mintanya di president room. Makanya kadang orang yang sudah berkelimpahan hidupnya, seringkali ga merasa bebas finansial. Karena hal-hal ini.
Artinya meski ada peningkatan pendapatan , tapi disitu ada peningkatan biaya hidup pula. Contohnya Mike Tyson yang pernah menghasilkan lebih dari 400 juta dolar. Kalau dirupiahkan dengan kurs saat ini, hampir 6 triliun. Uang yang cukup untuk lebih dari 7 turunan. Setelah menghabiskan uangnya dengan properti yang sangat mahal, pesta, mobil mewah, pada tahun 2003, Mike Tyson bangkrut dan berhutang lebih dari 27 juta dolar. 50 Cent hanya dalam beberapa tahun saja menghasilkan 300 juta dolar. Dan kekayaan totalnya, diperkirakan lebih dari 500 juta dolar. Tapi pada 2015, ia bangkrut dengan hutang lebih dari 20 juta dolar. Kita belum ngomong, bebas dari rasa khawatir dan bebas dari dogma loh ya. Jadi kaya menurut dogma adalah mempunyai banyak harta tapi ga pernah merasakan kepuasan. Pendapatan bertambah, tapi begitu juga dengan pengeluaran dan gaya hidup. Bahkan bisa saja mungkin melebihi pendapatan kita.
Mengapa bisa seperti itu? Karena dalam otak kita sudah terinstall, bahwa orang kaya itu harus naik mobil sport. Harus naik pesawat first class, atau jet pribadi. Harus punya tas kulit kuda. Buang jauh-jauh pemikiran yang seperti ini, Uninstall sekarang. Karena kalau kita punya pikiran yang seperti ini, ini bahaya. Kita ga akan pernah bisa bahagia, karena bahagia kita berdasarkan materi yang kita punya. Jadi kaya dan bebas secara finansial itu berbeda.
Mengapa kita mengira kaya = uang dan harta?
Karena kita sudah keracunan, keracunan media sosial para artis yang memamerkan rumah mewahnya. Keracunan dengan instagram pengusaha yang katanya kaya raya. Atau keracunan dengan posting settingan yang ternyata punya dampak negatif setelah kita menontonnya. Akhirnya kita malah merasa inferior dan merasa tidak bahagia. Merasa kita belum menjadi seperti mereka. Atau sebaliknya, kita malah over termotivasi untuk memiliki kehidupan seperti mereka. Makanya, akhirnya banyak sekali yang akhirnya hidupnya hanya mengejar uang, uang dan uang. Seolah manusia sudah berubah menjadi mesin pencari uang. Hingga akhirnya banyak dari kita yang akhirnya melupakan satu aset yang paling besar selain uang yaitu adalah waktu dan kehidupan yang memorable. Di akhir hidupnya, manusia akhirnya menyadari, akhirnya semua bukan tentang uang, materi maupun barang.
Jadi apa sih tujuan kita di dunia ini? Kita hidup di dunia ini agar kita punya kehidupan yang memorable, meaningful dan berdampak positif untuk kehidupan manusia lainnya. Kita ga pernah di desain untuk menjadi mesin pencari uang. Bahkan uang itu adalah ciptaan manusia itu sendiri. dan sekarang manusia terjebak oleh ciptaannya mereka sendiri. Ga salah menjadi kaya, karena kalau kita punya banyak uang, kita bisa membantu banyak sekali orang yang mungkin membutuhkan. Tapi pastikan pada saat kita mengejar kekayaan, kita benar-benar merasa fulfilled. Ada orang yang merasa fulfilled ketika mengejar kekayaan. Seperti paman gober contohnya , that’s fine, ga ada yang salah.
Jadi, apa definisi kaya jaman now?
Oke, kalau ukuran kekayaan ga hanya uang , apa sih definisi kaya itu? Yang pertama, kalian harus tau arti kata cukup. Cukup artinya merasa puas. Cukup artinya kita ga kelebihan dan ga kekurangan sesuatu. Contohnya, kelebihan gula itu ga baik karena akan menyebabkan diabetes. Kekurangan gula juga ga baik, karena akan membuat kita lemas. Olahraga dengan cukup itu bagus, kelebihan olahraga itu ga bagus. Bahkan ga sedikit orang yang meninggal karena olahraga terlalu keras. Kurang olahraga dapat membuat tubuh tidak sehat. Terlalu banyak makan membuat kita menjadi mual. Kurang makan membuat kita menjadi kelaparan. Begitupula dengan hal lainnya, kekurangan uang dan kelebihan uang membuat kekhawatiran yang sama. Jeff Bezzos menghabiskan uang 1,6 juta dolar per tahun hanya untuk security dan body guard nya. Bahkan Mark Zuckerberg menghabiskan 23 juta dolar per tahunnya untuk para body guard pribadinya.
Kalau saya, mungkin akan merasa insecure, terpenjara dan tidak bahagia. Kalau hidup saya harus dikelilingi body guard selama 24 jam nonstop. Dengan biaya yang ga murah, bagaimana dengan kalian? Kalau kita ga tau apa arti kata cukup, kita ibarat bertanding tanpa garis finish. Hingga akhirnya terpaksa kita harus berhenti karena kelelahan atau kehabisan waktu. Seperti inilah kehidupan manusia masa kini. Mereka ga tau harus kemana, hidup seperti apa, merasa hampa dan akhirnya mengejar kesuksesan yang sudah di set oleh orang lain. Di set oleh orang tua, dogma, sosial media. Kalau kita tau apa arti cukup, kita memberikan garis finish untuk diri kita sendiri. Dan menggunakan sisa waktu kita, untuk sesuatu yang lebih memorable dan meaningful. Mungkin lebih banyak traveling, menghabiskan waktu bersama anak-anak kita dan orang tua kita. Mungkin lebih banyak waktu untuk mengikuti panggilan sejati dalam diri kita. Misi hidup kita yang sebenarnya. misal menolong orang lain atau kontribusi untuk dunia ini.
Tapi sayangnya, ga banyak orang yang tau arti kaya cukup.
Definisi kaya selanjutnya yang kedua yaitu punya kehidupan yang memorable. Ada yang berkata, saat kita menjelang ajal nanti, semua rekaman memori kita akan disetel dengan sangat amat cepat. Tapi mungkinkah kita menyetel memori memori seperti berjabat tangan dengan klien kita, menemani rekan bisnis, mengentertain bos, beli mobil baru, rumah baru, naiknya harga saham kita, kita ga akan mungkin memainkan memori yang seperti itu. Malah mungkin kejadian-kejadian remeh tapi memorable yang akan kita mainkan. Bagaimana kita bertemu pasangan hidup, kelahiran anak pertama kita, dll.
Definisi yang ketiga yaitu menjadi bebas finansial. Artinya pendapatan pasif kita melebihi pengeluaran kita. jadi bebas finansial itu ga harus punya rumah yang punya lapangan golf nya atau helipad. Ga harus punya lamborghini. Ga harus pakai tas kulit buaya. Bukannya ga bisa punya itu semua, saya yakin kalau kalian punya kemauan dan komitmen, kalian pasti bisa mendapatkan itu semua. Tapi mungkin sebenernya kita ga perlu sih barang-barang yang seperti itu. Untuk apa kita menghabiskan aset terbesar kita yaitu waktu dan energi untuk suatu barang yang ga meaningful? Tapi inget , ga meaningful buat kamu ga berarti juga ga meaningful buat orang lain ya. Karena ukuran meaningful setiap orang berbeda. Kalau semuanya itu meaningful buat orang lain, juga untuk kamu, ya kenapa engga.
Jadi definisi kaya jaman now, bisa merasa cukup bahagia dengan apa yang sudah dipunya. Menjadi bebas secara finansial. Sehingga kita bisa menikmati setiap detik kehidupan dengan sesuatu yang memorable. Dan kita menjadi lebih bahagia. Disini saya ga mengajarkan untuk jadi kaya raya , tapi saya mengajak untuk menjadi bebas finansial. Bebas dari rasa khawatir dan bebas dari rasa dogma.
Semoga bermanfaat.
Background vector created by freepik – www.freepik.com