Kita kan sama-sama taun nih kalau di tahun 2020, cryptocurrency itu ngalamin kenaikan yang luar biasa banget. Contohnya yaitu Bitcoin yang naik 450% sepanjang tahun 2020. Ethereum juga naik lebih dari 1000% nih dalam 1 tahun terakhir. Terus ada juga Yearn Finance nih yang naik 6400% dalam waktu 3 bulan, yang sempat menyentuh rekor hingga 650 juta dari yang tadinya cuma sekitar 10 jutaan doang. Luar biasa banget yah? Ternyata kenaikan cryptocurrency ini tuh bahkan bisa dibilang melebihi kenaikan pada saham di tahun 2020. Tapi apa kamu pernah kepikiran, sebenernya apa sih fungsinya crypto? Apa crypto itu cuma komoditas dan token digital doang? Atau objek trading? Pergerakan yang agresif tapi ga punya nilai fungsional sama sekali? Atau jangan-jangan nih sebenarnya crypto itu punya kegunaan secara real di masa depan?
Terus faktor apa aja sih yang bisa bikin harga crypto bisa melonjak naik? Apa cuma gara-gara spekulasi market doang?

Nah secara garis besar nih, kenaikan harga crypto itu bisa dipicu sama 3 hal.

Yang pertama udah jelas ya karena spekulasi pasar, kita ga bisa mungkirin gitu, kalauf kenaikan crypto yang agresif salah satunya dipicu sama spekulasi market, atau optimisme pasar yang mungkin berlebihan. Tapi optimis itu tuh muncul dari mana sih sebenernya? Tentu aja dari potensi fungsional atau kegunaannya.

Terus yang ke dua itu karena perkembangan teknologi dan adaptasi crypto yang semakin meluas. Dengan pengembangan teknologi dan adaptasi tersebut, potensi penggunaan crypto secara real dan luas di masa depan tuh jadi keliatan semakin nyata. Dan hal ini tentu bisa bikin nilai ekonomi crypto tuh bertambah. Oh ia, poin kedua ini yang bakalan aku bahas secara mendalam di sini.

Dan faktor ke 3 adalah karena nilai kelangkaan yang semakin tinggi, kalian harus tau bahwa jumlah bitcoin itu terbatas. Ga bisa ditambah supply nya. Tapi bisa berkurang nih akibat keteledoran manusia sehingga musnah. Dengan nilai market cap bitcoin yang udah tembus 9500 triliun, bisa dibilang, bitcoin itu adalah komuditas paling langka, dan paling likuid di dunia saat ini.

Itulah 3 faktor yang bikin crypto tambah naik. Nah di sini aku akan bahas lebih spesifik poin yang ke 2.

Sebenernya teknologi kaya gimana sih yang ditawarin crypto kepada dunia? Sederhananya nih, teknologi crypto itu bisa memerdekakan semua bentuk layanan digital di dunia. Tanpa harus dikuasain atau dikendaliin sama sebuah perusahaan, institusi atau bahkan negara. Biasanya nih, sebuah layanan digital itu kan dibikin sama perusahaan yang mempekerjakan para programmer. Layanan itu tuh bisa dinikmatin sama penggunanya. Karena emang dikelola sama perusahaan tersebut, Perusahaan itu tuh ngasih tarif layanan kepada users dan perusahaan itu tuh bisa bayar maintanence server kepada penyedia jasa kaya amazon atau alibaba. Supaya layanan itu tuh bisa tetap hidup.

Sekarang gimana ceritanya, kalau para programmer ini bisa bikin layanan digital yang bisa dinikmatin langsung sama para users tanpa harus dikelola sama perusahaan dan ga perlu pakai server tunggal. Nah teknologi crypto dengan nama blockchain itu bisa bikin jaringan server yang terpencar-pencar di seluruh dunia. Dan dioperasiin sama jaringan komputer rumahan. Dengan begitu, program apapun yang dibikin di jaringan blockchain itu tuh bisa berjalan tanpa perlu dikuasain atau dikendaliin sama perusahaan ataupun lembaga tertentu.

Emangnya program kaya gimana sih yang bisa dibikin di dalam blockchain? Sebetulnya ya bisa apa aja, misalnya layanan-layanan jasa keuangan. Kaya layanan simpan pinjam, asuransi, pencairan warisan, perdagangan aset dll. Loh tapi kan semua layanan itu sudah tersedia? dengan mekanisme tradisional kaya perbankan, sekuritas, dll? Ya emang bener. Layanan itukan sudah banyak tersedia. Tapi buat para penggiat kerja crypto, layanan tradisional keuangan itu punya banyak kelemahan, khususnya sama keterbatasan peran manusia. Nah dengan teknologi crypto, peranan manusia buat mengaplikasikan layanan itu bisa digantiin sama program komputer yang sepenuhnya merdeka dari kepentingan manusia.

Teknologi inilah yang disebut dengan istilah smart contract. Misalnya nih, layanan keuangan yang dibikin dengan teknologi crypto itu tuh bisa memfasilitasi proses transfer ke seluruh dunia dengan sangat cepat dan sangat murah. Kenapa bisa gitu? Ya karena ga ada peran manual manusia. Dan ga ada biaya administrasi bank yang harus dibayar. Canggih banget kan? Nah program layanan keuangan berbasis crypto itu sering disebut dengan istilah Decentralized Finance – DeFi. Layanan keuangan dengan konsep DeFi ini tuh sifatnya terbuka, global dan netral. Program ini tuh ga kenal sama yang namanya batas geografis, ga peduli sama konflik politik antar negara. Dan juga ga mandang status sosial kaya miskin atau pejabat penting. Siapapun, dimanapun dan apapun latar belakangnya, semua tuh bisa akses dengan protokol yang sama. Ga ada 1 pun orang yang diistimewakan. Cukup dengan sambungan internet, semua orang tuh bisa mengakses layanan keuangan ini. Tanpa perlu ngisi setumpuk dokumen persyaratan yang harus dipenuhi dan juga ditandatangani.

Ga cuma itu aja, layanan keuangan dengan teknologi blockchain tuh bisa dibilang aman juga nih dari oknum manusia yang punya niat jahat. Karena operasional layanannya tuh bisa berjalan sendiri secara otomatis dan ga ada manusia yang bisa otak atik sistem yang udah diluncurin di blockchain. Layanan keuangan ini tuh sifatnya transparan kalau dari sisi operasional. Tapi sekaligus bersifat privat juga dari sisi privacy. Artinya siapapun bisa memverifikasi proses operasional dari layanan tersebut. Bahwa protokol layanan ini tuh beneran mengeksekusi order bukan tipu-tipu. Dan kerennya lagi, para penggunanya tuh ga perlu dimintain identitas. Jadi kamu ga perlu tuh ngasih ID card atau nomer HP kamu yang sering banget disalahgunain sama perusahaan buat dijual ke pihak ke 3. Dan akhirnya bikin kamu kena spamming , iklan, tawaran kartu kredit, tawaran pinjol ilegal, atau bahkan penipuan OTP.

Keren banget kan potensi utilitas dari teknologi crypto. Ia dong.. emang sebenernya potensinya itu luar biasa banget loh. Cuma sayangnya jarang ada orang yang tau dan beneran ngulik sampe detil. Saat ini, kebanyakan orang tuh ya cuma ngomongin fluktuasi harga crypto aja yang naik turun secara agresif khususnya bitcoin. Tapi mereka tuh kebanyakan ga ngerti, sebenernya apa sih nilai fungsional dari nilai aset crypto di masa depan. Padahal dengan berbagai macam pernah crypto yang berjalan dan proses adaptasi yang semakin meluas ini bisa jadi suatu saat nanti tuh bakal ada banyak program digital berbasis blockchain yang dipakai secara luas. Orang-orang di seluruh dunia bakal nabung blockchain, transfer uang juga dari blockchain, ngeklaim asuransi kesehatan pakai smart contract, ngelakuin investasi dan trading di sekuritas yang servernya di blockchain. Mengeksekusi semua hukum perdata dengan smart contract, bahkan minjem modal usaha dengan jaminan tertentu juga bisa. Di eksekusi pakai layanan smart contract di blockchain.

Semua proses operasionalnya bisa otomatis. Tanpa ada celah human error. Cepat, murah, aman, netral, protokolnya juga transparan, tapi privasi kamu tuh bisa juga tetep terjaga. Sekarang mungkin kamu jadi penasaran, emangnya apa sih hubungannya bitcoin, ethereum dan koin lainnya dengan realisasi teknologi blockchain, smart contract, DeFi dll ? Nah menariknya nih, justru yang jadi kunci pengaplikasian teknologi tersebut itu bukan bitcoin, tapi ethereum. Dan token-token DeFi yang terlahir dari program yang dibuat di blockchain ethereum. Misalnya chainlink, uniswap, compound, synthetix, dll. Maksudnya gimana sih? Jadi gini konsepnya, Saat ini banyak banget programmer di seluruh dunia, lagi berlomba-lomba buat bikin layanan keuangan dalam bentuk DeFi. Mereka tuh bikin layanan tersebut bukan di server-server yang dibikin sama perusahaan kaya amazon atau alibaba. Tapi pakai blockchain ethereum sebagai basis blockchain nya. Blockchain ethereum inituh bisa terus hidup dan aktif sebagai server soalnya ada ribuan minners di seluruh dunia yang pakai komputer rumahnya buat nambang ethereum. Sekaligus jadi jalur lintasan server buat data transfer program-program yang udah dibikin.

Nah para programmer yang bikin layanan ini tuh bakalan butuh ethereum buat bisa nerbitin program-program mereka di blockchain ethereum. Karena buat bisa nerbitin program tersebut, mereka itu harus bayar ke para minners dalam bentuk ethereum. Begitu juga dengan users yang nantinya tuh bakal pakai layanan ini. Kalau mereka pengen jalanin programnya. Mereka harus bayar dalam bentuk ethereum. Itulah yang bikin nilai ekonommi dari ethereum naik. Soalnya Ethereum tuh emang dibutuhin buat mengaplikasikan smart contract in. Dalam ngembangin program layanannya, para programmer ini tuh juga nerbitin token yang dibagi-bagiin ke para users. Token ini fungsinya apaan sih? Sebagian besar token ini berfungsi sebagai alat buat voting yang nentuin arah pengembangan fitur layanan keuangan tersebut. Jadi ya sifatnya itu bener-bener mirip banget sama saham. Kalau perusahaan kan biasanya nerbitin saham, nah para programmer crypto ini ya nerbitin token. Sebagai alat voting dalam setiap pengambilan keputusan. Tentunya supaya semakin terdesentrelisasi, umumnya para programmer crypto itu bakal ngebagiin 80-90 persen tokennya kepada para users.

Sementara pengembang itu sendiri itu pegang 10-20 persen token sebagai kekuatan voting mereka. Dengan semakin luasnya fungsi program itu, harapannya tuh harga tokennya bisa semakin naik. Dan para developer itu bisa dapat untung dari kenaikan harga tokennya. Mungkin sekarang kamu jadi makin penasaran nih, program smart contract apa aja sih yang lagi aktif berkembang saat ini? Sebetulnya ada banyak banget. Tapi aku sebutin beberapa aja ya yang udah terkenal.
Yang pertama itu chainlink. Nah si chainlink itu berfungsi sebagai gudang basis data yang sifatnya desentral sehingga tidak bisa dimanipulasi atau di hack. Kaya data ekonomi, data politik, demografi dll. Data ini bisa jadi basis dari semua smart contract yang mana buat setiap pengambilan data, pembayarannya itu ya pake token link. Selain chainlink, ada juga saingannya namanya itu band protocol. Nah buat kamu yang mau berinvestasi pada token chainlink, ataupun band protocol, kalau di exchange indonesia, kamu bisa beli 2 token ini. Selain itu ada juga uniswap yang berfungsi sebagai money changer yang stabil.

Ko bisa stabil sih? ya soalnya penentuan harganya itu bukan berdasarkan orderbook, bid dan offer, tapi dari algoritma yaitu merupakan perbandingan aset crypto, tokennya itu namanya uni. Ada juga kompetitornya nih yang ada di binance namanya itu pancakeswap. Kedua token ini kalau di exchange indonesia, bisa kamu beli di toko crypto. khususnya cake yang beroperasi di binance , itu tuh cuma tersedia di toko crypto doang. Terus ada juga compound yang berfungsi sebagai media simpan pinjam. Jadi para users itu bisa menyimpan aset crypto mereka sebagai jaminan dan minjem aset dalam bentuk yang lebih stabil. Contohnya itu USD token, nantinya para peminjam itu akan dapetin bunga yang besarannya berubah-ubah. Sesuai sama algoritma dari smart contract. Ternyata banyak banget ya potensi dan fungsi dari crypto di masa depan. Ya dong emang banyak banget. Selain yang aku sebutin tadi ada juga synthetix.

Synthetix itu berfungsi sebagai perdagangan berbagai aset deritatif. Ada juga yearn finance, dll. Jadi siapa bilang kalau crypto itu ga ada kegunaan dan fungsinya selain jadi objek trading. Menurut aku sendiri potensinya itu gede banget. Cuman kita itu memang harus jeli buat mengawal proyek-proyek mana aja yang bisa berkembang dengan baik. Sehingga harga tokennya itu bisa terus-terusan naik. Kaya bitcoin dan ethereum. Nah biar kamu percaya teknologi crypto di masa depan , kamu bisa berinvestasi pada token ataupun koin yang punya misi dan tujuan supaya punya kegunaan di masa depan. Semua aset digital yang aku sebutin tadi tuh bisa kamu beli di exchange pilihan kamu.

Semoga bermanfaat ya.

Background vector created by freepik – www.freepik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.