Kali ini saya akan membahas tentang beberapa statements yang menurut saya konyol. Dan itu sebetulnya tidak boleh anda ucapkan. Jika anda ucapkan justru akan menghambat kemajuan anda.
Baik, jadi sebetulnya kita itu tidak sadar bahwa kita seringkali mengucapkan kalimat-kalimat yang tidak boleh diucapkan. Karena apabila anda mengerti tentang ilmu mindset bahwa kata-kata adalah doa, sebenarnya kata-kata yang sering anda ulang dan sering anda ucapkan akan mempengaruhi alam bawah sadar kita.
Dan sesuatu yang diulang di dalam pikiran bawah sadar kita, maka akan menjadi kenyataan.
Oleh sebab itu seringkali kita tidak sadar sudah mengucapkan kata-kata bodoh ini.
Yang pertama adalah : saya sudah mencoba semuanya. Sehingga anda terlihat seperti mengetahui segala-galanya. Saya sudah mengerti segala sesuatunya. Padahal kawan, di muka bumi ini banyak hal yang tidak kita ketahui. Kita ini hanya hidup di pengalaman kita sendiri. Padahal sebetulnya kalau kita pikirkan, di dalam hidup ini yang namanya sekolah dan pembelajaran itu tidak ada hentinya.
Sebetulnya boleh dikatakan kita ini tidak tau apa-apa. Semakin kita belajar dan belajar , akhirnya kita baru sadar bahwa sebetulnya ada banyak hal yang belum kita ketahui. Tetapi anda membatasi diri anda dengan berkata , saya sudah mencoba semuanya. Saya sudah mencoba usaha ini, usaha itu. Pokonya, intinya segala sesuatunya itu akhirnya membuat anda menyerah.
Padahal sebetulnya kawan, anda tidak boleh mengatakan , saya sudah mencoba semuanya. Selama anda masih bernapas, selama anda masih hidup, selama anda masih bisa berusaha, selama masih punya kaki dan tangan , anda harus mencoba. Orang yang tidak punya kaki dan tangan seperti Nick Vujicic saja bisa menjadi seorang miliarder. Kalau anda masih punya kaki dan tangan? Masa anda tidak bisa?
Jadi solusinya, harusnya anda mengatakan , saya ingin mencoba hal yan baru apapun yang terjadi. Jadi anda jangan pernah menyerah.
Poin yang kedua tentang perkataan yang tidak boleh anda ucapkan adalah : memang orang itu bisa, tetapi tidak bisa dan tidak cocok untuk saya (orang itu hanya beruntung). Sebetulnya, mungkin anda pernah berkata ada orang yang sukses di bisnis tertentu. Anda mengatakan : ya memang bisnisnya bagus, tetapi tidak cocok untuk saya.
Kemudian ada orang yang berhasil di bidang tertentu anda berkata : ya memang, orang itu berhasil karena beruntung.
Karena orang itu hoki , sedangkan itu tidak cocok untuk saya.
Akhirnya anda merasa sombong. Bukannya anda mau belajar, tetapi anda justru melakukan pembenaran diri. Anda merasa diri anda yang paling hebat. Padahal apapun yang anda kerjakan sampai detik ini mungkin belum berhasil. Itu sebenarnya bukan karena anda tidak bisa. Tetapi karena anda tidak sadar anda sedang membatasi diri anda.
Jadi anda tidak mau mengakui kehebatan orang lain. Anda tidak mau mengakui kelebihan orang lain. Dan anda selalu punya dalih untuk menutup kelemahan anda dengan cara i know everything. Saya sudah tahu segala sesuatunya. Tetapi ini tidak cocok untuk saya.
Orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang sebenarnya setiap hari hidup dalam batasan dan hambatan. Apa jadinya kalau anda misalkan berjalan 100 meter. Tetapi di meter pertama, sudah ada ranjau. Meter kedua ada duri. Dan di meter ketiga ada granat. Meter keempat ada binatang buas. Sampai meter kelima dst.
Jadi anda ini belum melangkah sampai 100 meter , tetapi anda sudah harus menghadapi banyak hambatan.
Di dalam mindset atau ilmu pikiran, kita harus tahu bahwa sebenarnya batasan itu diciptakan oleh diri kita sendiri. Kita mengizinkan batasan itu untuk menghambat diri kita. Saya tidak bisa ini, saya tidak bisa itu. Banyakn orang-orang yang seperti ini di dunia, mereka belum melangkah, tetapi sudah mempunyai segudang alasan dan hambatan. Akhirnya belum melangkah saja sudah penuh kekhawatiran. Akhirnya secara tidak langsung mereka mempunyai teori dan dalil untuk membenarkan diri mereka.
Pada akhirnya tidak bisa melangkah. Menurut saya kasihan sekali orang-orang seperti ini. Maka solusinya adalah orang sukses itu harus mencari jalan. Dan orang gagal banyak mencari alasan. Ini yang sering saya ucapkan. Jadi mulai dari sekarang , jangan lagi anda banyak alasan. Jangan lagi anda mengatakan ini bisa, itu tidak bisa dsb.
Perkataan bodoh yang ketiga adalah : kamu tidak mengerti saya dan kamu tidak pernah memahami saya. Saya tidak percaya jika 7 miliar manusia di muka bumi ini tidak ada yang mengerti anda. Kalau tidak ada yang mengerti anda di kampung anda, coba di desa. Kalau di desa tidak ada yang mengerti, coba ke kota. Kalau misalkan seluruh isi kota tidak ada yang mengerti anda , saya percaya di satu provinsi pasti ada yang mengerti anda. Kalau satu provinsi tidak ada yang memahami anda, coba anda keliling dari sabang sampai merauke. Kalau dari sabang sampai merauke tidak ada yang memahami anda coba anda keliling dunia. Kalau perlu sampai India di pedalaman hutan. Masa tidak ada seorangpun memahami anda?
Kalau masih tidak ada seorangpun memahami anda, pergilan ke psikiater. Kalau psikiaterpun sampai tidak bisa menolong anda, berarti memang anda yang bermasalah, kenapa? Karena berarti anda ini adalah orang-orang yang paling sulit dipahami. Orang-orang seperti anda ini solusinya adalah anda punya solusi untuk diri anda sendiri. Sebenarnya ada orang yang bisa mengerti , yaitu diri anda sendiri.
Karena anda lah yang paling paham diri anda sendiri.
Anda adalah orang yang bebal, keras kepala dan tidak bisa dinasehati. Anda adalah orang yang merasa diri anda paling hebat dan paling pintar. Seseorang yang levelnya miliarder, sampai menjadi konglomerat, sampai orang-orang hebatpun masih belajar. Terus siapa anda?
Profesor aja sampai hari ini masih belajar, Lalu who are you?
Saya sampai hari ini masih belajar, saya sadar bahwa saya tidak mau membatasi diri saya. Kalau saya membatasi diri saya, disitulah batasnya rezeki saya.
Disitulah batas kesuksesan saya. Disitulah batas karir saya. Oleh sebab itu kita harus seperti spons. Anda tahu spons? menyerap air. Jadi ketika ada air, kita harus menyerapnya terus. Supaya kita jangan seperti batu karang.
Diletakkan dimanapun ia tidak menyerap apapun. Kita jangan seperti itu.
Nah anda harus paham kalau anda mau sukses , pasti di atas langit masih ada langitt.
Tidak mungkin langit itu batasan yang tertinggi. Masih ada langit lagi. Tidak ada orang yang paling pintar dan paling hebat. Semua manusia itu harus selalu belajar.
Dan yang keempat adalah : bicara itu mudah dibandingkan mempraktekkannya.
Biasanya ini adalah tipe orang yang keras kepala dan menurut saya, mereka merasa bahwa mereka yang paling tahu. Sekarang saya tanya balik, semua teori di buku yang ada di muka bumi ini, itu asalnya darimana? Asalnya dari orang yang sudah mempraktekkan sesuatu kan? Dan akhirnya hasil teori tersebut dijadikan sebuah buku.
Jika anda mengatakan bahwa semua yang saya sampaikan itu teori dan bicara itu gampang, jadi anda berpikir bahwa apa yang saya sampaikan ini dasarnya saya hanya mengutip dari kata-kata orang lain. Tidak juga.
Saya mengutip ini dari pengalaman diri saya juga. Kalau misalkan hari ini anda mengalami kesulitan, mengalami tantangan, kesulitan itu bukannya tidak bisa dilewati. Bisa.
Jika ada masalah itu bukan berarti tidak bisa diselesaikan. bisa. Jadi anda tidak boleh mengatakan bahwa bicara atau teori itu gampang. Hargai dan hormati orang lain. Jadi solusinya, harusnya semua teori itu dari praktek.
Jadi teman-teman, hari ini kalau anda ingin sukses, maka belajarlah dari orang yang lebih sukses. Kalau anda ingin berhasil, maka belajarlah dari orang yang lebih berhasil. Bukannya ketika anda dinasehati oleh orang yang lebih sukses anda menutup diri. Kemudian mengatakan bahwa diri anda yang paling benar. Lantas anda melontarkan kata-kata : orang ini hanya berbicara teori saja.
Dan anda merasa diri anda yang lebih hebat. Saya tunggu karya anda menjadi yang best seller. Saya harap anda seperti itu. Tapi jangan sebaliknya.
Kalau mungkin hari ini anda membaca ini dan tersinggung, mungkin merasa kata-kata saya terlalu keras, saya hanya bicara 1 kalimat. Saya tidak pernah memiliki sikap seperti anda. Ketika saya melihat karya orang lain dan itu berhasil, saya akan acungi jempol. Dan saya tidak segan-segan memberikan apresiasi. Karena saya paling anti menghina karya orang lain, kenapa? Karena sekecil apapun karya orang lain, itu adalah jerih payah dia. jangan pernah menghina dan mengecilkan karya orang lain. kita harus hormati dan hargai.
Semoga bermanfaat
Background photo created by freepik – www.freepik.com