Semakin kesini semakin banyak orang yang sudah mulai sadar akan pentingnya menabung. Tetapi menabung itu masih ada yang keliru. Masih ada yang kurang tepat.

  • Menabung karena gengsi
    Apa salahnya menabung karena gengsi? Jadi selama ini anda bekerja keras, menabung penghasilan tapi tujuan akhirnya anda menabung karena gengsi. Kenapa? Anda menabung tapi akhirnya bukan dipakai untuk menjadi aset tabungan anda tapi aset tabungan anda dipakai untuk pamer. Sebagai contoh : Banyak sekali orang menabung akhirnya dibelikan motor. Motornya pun motor yang besar. Tidak salah memang membeli motor mewah dan motor besar seperti motor balap yang harganya puluhan juta.

Tapi saya tanya kembali, motor tuh fungsinya untuk apa? Kalau motor itu fungsinya untuk anda sebagai alat transportasi saya rasa anda membeli fungsi. Saya selalu tekankan, jangan beli gengsi, belilah fungsi. Tapi masih banyak orang membeli karena gengsi. Jadi mereka tidak membeli fungsinya, sama seperti gadget, sama seperti motor, motor sudah punya satu ya cukup. Toh anda membeli motor untuk apa? Untuk alat transportasi, untuk mengantar anda dari satu tempat ke tempat lain, itulah fungsi motor.

Tapi saya tanya, ada beberapa orang ketika saya wawancarai mereka kenapa beli motor sampai harganya 50-60 juta? Soalnya kalau saya pulang ke kampung, sama teman-teman saya ditanya, kamu kerja dikota itu hasilnya apa? 1 tahun 2 tahun? kerja di kota tidak ada hasilnya, ngapain kamu jauh-jauh kerja di kota? Jadi pulang saya sakit hati. Sama teman-teman saya di olok-olok. Karena kerja sekian tahun di kota tapi tidak ada hasilnya. Akhirnya saya mau tunjukkan dengan gengsi. Saya mau tunjukin ini loh hasilnya, saya dapat motor.

Padahal menurut saya, dengan uang 50-60 juta, motor itu ketika anda sudah bayar lunas, BPKB nya lunas, motor itu tidak akan lebih mahal, dan kalau dijual suatu hari nanti, harga motor itu akan turun. Perawatannya kalau anda tidak pakai juga tetap harus keluar duit, dan motor juga kena pajak tahunan. Dan akhirnya nilai uang yang anda tabung akan menyusut. Menurut saya, kalau anda pulang kampung, kenapa uang 50-60 jutanya tidak dibelikan sawah saja? Anda mungkin bisa membeli sawah 1-2 petak, dengan harga sekian dan masih banyak di lingkungan pedesaan.

Atau anda juga bisa belikan kebun kecil-kecilan, saya kira dengan uang 50-60 jutaan saya yakin 5-6 tahun kemudian nilai itu akan berlipat ganda. Nilai uang yang sama kalo anda nabungnya benar, nilainya akan berlipat ganda. Karena properti itu kan nilainya terus naik. Sedangkan kalau anda beli dengan gengsi, seperti motor, gadget, barang yang menurut saya nilainya itu akan turun, ini adalah nabung yang keliru.

  • Menabung karena apa kata orang
    Anda menabung karena apa kata orang, Kata orang itu tidak akan pernah ada habisnya, selalu panas-panasan. Wah hari ini dia pakai jam tangan bagus itu kan mahal, kalau kamu bisa pakai aku juga harus pakai. Gimana caranya? Padahal dia belum mampu. Wah hari ini saya lihat bajumu keren, wah hari ini saya lihat sepatu kamu bagus. Nah ini beli karena gengsi lagi dan apa kata orang. Banyak orang menabung itu keliru karena cuma ingin terlihat kaya bukan benar-benar kaya.
    Orang yang benar-benar kaya, dia bukan cuma mementingkan masalah penampilan, dan apa kata orang. Dia tau bagaimana dia menyimpan penghasilannya menjadi sesuatu yang berguna untuk nya dikemudian hari.

Coba sekarang anda fikir, anda ini kerja berapa tahun? Sudah kerja 10-20 tahun hasilnya apa? kalau hasilnya sawah puluhan hektar. NAH ITU KEREN!!! Kalau anda hasilnya motor 10, mobil 5 keren juga sih tapi tidak ada yang lebih naik nilainya di kemudian hari. Kalau anda punya gadget 10, terus apa? Gadget sekarang udah 1 tahun ketinggalan jaman. Nilainya sudah tidak ada, sudah ketinggalan teknologi.

  • Menabung karena lingkungan
    Contohnya adalah misalkan hari raya, ini kan budaya di Indonesia hari raya ini sekali mudik bisa sampai 2 minggu. “Hari ini saya pulang hari raya masa saya tidak menunjukkan sesuatu?” Kalau misalkan temen-temen kerumah, Keluarga silaturahmi masa saya hari raya ini tidak menunjukkan sesuatu? nah akhirnya budaya di Indonesia ini banyak sekarang kalau menjelang hari raya, tempat-tempat seperti pegadaian, toko emas itu ramai pengunjungnnya. Digadaikan semua, pulang membeli ini itu. Membeli ini itu bukan saya katakan tidak boleh loh ya.

Boleh, tapi seringkali THR anda ini habis seketika hanya untuk mempercantik sesuatu yang nilainya terus menurun. Menurut saya THR itu harusnya dijadikan lagi properti, bukan cuma jadi hiasan-hiasan yang akhirnya menguap kalau dijual, tidak ada nilainya. Anda harus pikirkan itu baik-baik. Jadi kalau anda cerdas secara finansial, harusnya anda memikirkan aset. Ini penting sekali, kalau anda tidak punya itu nanti kedepannya aset anda akan terus berkurang.

Boleh sih menggadaikan sesuatu, boleh ya saya tidak ngomong ga boleh. Tapi ingat, masa anda hidup mau ngutang terus? Kalau anda hidup itu mau mempunyai satu kemajuan, dengarkan omongan saya, mulai dari sekarang anda jangan mudah terpengaruh oleh situasi. Jadi meskipun ada situasi hari raya, mudik dsb, anda boleh mudik, anda juga mendapatkan THR, tapi anda harus sisihkan sebagian paksa diri anda untuk jadi aset lagi. Minimal setiap tahun nambah 1 sawah atau 1 properti lagi.

Apapun itu anda harus punya target, simpan penghasilan anda, tabung yang benar. Dengan demikian, saya yakin 1000% maka menabung yang selama ini anda lakukan tidak keliru sama sekali.
Demikian tips dari saya. Semoga bermanfaat.

Image Designed by starline / Freepik

Leave a Reply

Your email address will not be published.