Bayi mudah mengalami pilek karena sistem kekebalan tubuhnya belum berkembang secara sempurna. Pilek pada bayi biasanya ditandai dengan keluarnya ingus atau lendir dari hidung. Biasanya juga disertai dengan demam atau batuk.
Keluarnya ingus merupakan salah satu cara tubuh untuk mengeluarkan kuman. Tapi kalau terlalu banyak dikhawatirkan ingus akan menyumbat hidung bayi dan membuatnya jadi sulit bernafas. Kalau sudah seperti ini sebaiknya diatasi dengan melakukan beberapa cara berikut ini :
- Batasi penggunaan AC karena bisa menyebabkan hidung menjadi tersumbat.
- Kalau pileknya sudah dirasa sangat mengganggu, ayah dan ibu bisa mengencerkan lendir si kecil dengan cara meneteskan air garam ke lubang hidungnya kemudian sedot dengan menggunakan alat penyedot ingus bayi.
- Bersihkan lendir yang mengeras pada hidung. Gunakan kapas yang sudah dibasahi oleh air hangat. Kemudian usap hingga lembut di dinding lubang hidung si kecil. Untuk menghindari iritasi ayah dan ibu bisa mengoleskan petroleum jelly pada bagian luar lubang hidungnya.
- Tepuk perlahan punggung si kecil. Untuk meringankan sumbatan pada saluran pernafasannya. Pada waktu menepuk punggungnya, baringkan si kecil dalam posisi tengkurap di pangkuan ayah atau ibu. Atau pangku si kecil dalam posisi duduk, dan condongkan badannya sedikit ke depan. Yang perlu diperhatikan, obat pilek tidak boleh sembarangan diberikan pada si kecil. Konsultasikan dahulu pemberian obat apapun dengan dokter anak.
Tapi sebenarnya kalau pilek tidak mengganggu pola tidur, pola makan atau aktifitas si kecil, tidak perlu sampai diberikan obat pilek. Waspadai pileknya kalau tidak kunjung sembuh setelaj 7-10 hari atau bila disertai demam lebih dari 2 hari, matanya berair atau belekan, batuknya tambah parah, atau saat si kecil bernafas terdengar bunyi meng. Kalau kondisinya sudah seperti ini sebaiknya bawa ke dokter anak ya.
Flower photo created by kbza – www.freepik.com